• News

20 November Hari Anak Sedunia, Tingkatkan Kesejahteraan Anak di Seluruh Dunia

Tri Umardini | Minggu, 20/11/2022 08:30 WIB
20 November Hari Anak Sedunia, Tingkatkan Kesejahteraan Anak di Seluruh Dunia 20 November Hari Anak Sedunia, Tingkatkan Kesejahteraan Anak di Seluruh Dunia. (FOTO: REPUBLIC WORLD)

JAKARTA - Hari Anak Sedunia atau Universal Children`s Day ditetapkan pada tahun 1954 sebagai Hari Anak Sedunia dan dirayakan pada tanggal 20 November setiap tahun.

Hari ini bertujuan untuk mempromosikan kebersamaan internasional, kesadaran di antara anak-anak dan meningkatkan kesejahteraan anak di seluruh dunia.

Hari Anak Sedunia menjadi titik awal untuk mengadvokasi, mempromosikan dan merayakan hak-hak anak, serta menerjemahkannya ke dalam tindakan nyata guna menciptakan dunia yang lebih baik bagi anak-anak.

Tanggal 20 November merupakan tanggal yang penting karena menandai hari di mana Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengadopsi Deklarasi Hak Anak pada 1959 dan Konvensi Hak Anak di tahun 1989.

Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Inclusion, For Every Child" atau “Inklusi bagi Setiap Anak”.

** Sejarah Hari Anak Sedunia

Dikutip dari nationaltoday, Hari Anak Sedunia dimulai pada hari Minggu kedua bulan Juni tahun 1857 oleh Pendeta Dr. Charles Leonard, pendeta dari Gereja Penebus Universalis di Chelsea, Massachusetts.

Leonard mengadakan kebaktian khusus yang didedikasikan untuk, dan untuk anak-anak. Leonard menamai hari itu Rose Day, meskipun kemudian dinamai Flower Sunday, dan kemudian dinamai Children`s Day.

Hari Anak Sedunia pertama kali secara resmi dinyatakan sebagai hari libur nasional oleh Republik Turki pada tahun 1920 dengan tanggal yang ditetapkan pada tanggal 23 April.

Hari Anak Sedunia telah dirayakan secara nasional sejak tahun 1920 dengan pemerintah Turki dan surat kabar saat itu menyatakannya sebagai hari untuk anak-anak.

Namun, diputuskan bahwa konfirmasi resmi diperlukan untuk mengklarifikasi dan membenarkan perayaan ini dan deklarasi resmi dibuat secara nasional pada tahun 1929 oleh pendiri dan Presiden Republik Turki, Mustafa Kemal Atatürk .

Meskipun Hari Anak Sedunia didirikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1954, baru pada tanggal 20 November 1959 Majelis Umum PBB mengadopsi bentuk perpanjangan dari Deklarasi Hak Anak.

Awalnya diperoleh pada tahun 1924 oleh Liga Bangsa-Bangsa, PBB mengadopsi dokumen ini sebagai pernyataan hak anak sendiri.

Teks aslinya berbunyi sebagai berikut:

Anak harus diberi sarana yang diperlukan untuk perkembangan normalnya, baik secara materi maupun spiritual
Anak yang kelaparan harus diberi makan, anak yang sakit harus dirawat, anak yang terbelakang harus ditolong, anak yang terlantar harus dicari kembali, dan anak yatim dan terlantar harus ditampung dan ditolong.
Anak harus menjadi yang pertama menerima bantuan pada saat kesusahan.
Anak harus ditempatkan pada posisi untuk mencari nafkah dan harus dilindungi dari segala bentuk eksploitasi.
Anak harus dibesarkan dalam kesadaran bahwa bakatnya harus diabdikan untuk melayani sesamanya.

Untuk versi yang diperluas, PBB mengadopsi 10 prinsip tambahan dengan resolusi yang menyertainya, yang diusulkan oleh delegasi Afghanistan, menyerukan kepada pemerintah untuk mengakui hak-hak ini, mengupayakan penerimaannya, dan mempublikasikan dokumen tersebut seluas mungkin.

Pada tanggal 20 November 1989, Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak Anak.

CRC adalah perjanjian hak asasi manusia yang menetapkan hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, kesehatan, dan budaya anak-anak.

Dokumen tersebut membahas kebutuhan dan hak khusus anak, mengharuskan semua negara yang meratifikasinya terikat oleh hukum internasional dan harus bertindak demi kepentingan terbaik anak.

Pada September 2012, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memimpin prakarsa pendidikan anak-anak. Dia pertama-tama ingin setiap anak dapat bersekolah, targetnya pada tahun 2015.

Kedua, untuk meningkatkan keahlian yang diperoleh di sekolah-sekolah tersebut. Terakhir, menerapkan kebijakan tentang pendidikan untuk mempromosikan perdamaian, rasa hormat, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Hari Anak Sedunia bukan hanya hari untuk merayakan anak-anak apa adanya, tetapi untuk menyadarkan anak-anak di seluruh dunia yang telah mengalami kekerasan dalam bentuk pelecehan, eksploitasi, dan diskriminasi.

Anak-anak digunakan sebagai buruh di beberapa negara, tenggelam dalam konflik bersenjata, hidup di jalanan, menderita karena perbedaan baik itu agama, isu minoritas, maupun disabilitas.

Saat ini, ada sekitar 153 juta anak berusia antara 5 dan 14 tahun yang dipaksa menjadi pekerja anak.

** Garis Waktu Hari Anak Sedunia

1. Tahun 1920 Turki memimpin jalan
Hari Anak pertama kali dinyatakan sebagai hari libur nasional di Turki

2. Tahun 1954 PBB terlibat
Perserikatan Bangsa-Bangsa secara resmi menetapkan Hari Anak Sedunia

3. Tahun 1959 Sebuah dokumen resmi
Majelis Umum PBB mengadopsi versi panjang dari Deklarasi Hak Anak

3. Tahun 2012 Ban Ki-moon
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memimpin prakarsa agar setiap anak dapat bersekolah pada tahun 2015. (*)

 

 

FOLLOW US