• News

Kepala Mata-mata Inggris Sebut Intelijen Iran 10 Kali Upayakan Penculikan

Yati Maulana | Kamis, 17/11/2022 15:01 WIB
Kepala Mata-mata Inggris Sebut Intelijen Iran 10 Kali Upayakan Penculikan Direktur Jenderal MI5 Ken McCallum difoto di London, Inggris 14 Oktober 2020. Foto: Reuters

JAKARTA - Badan intelijen Iran telah melakukan setidaknya 10 upaya untuk menculik atau bahkan membunuh warga negara Inggris atau individu yang berbasis di Inggris yang dianggap oleh Teheran sebagai ancaman, kata kepala agen mata-mata domestik Inggris pada hari Rabu.

Ken McCallum, Direktur Jenderal Dinas Keamanan yang dikenal sebagai MI5 mengatakan hal itu. Sementara Teheran menggunakan kekerasan untuk membungkam kritik di dalam negeri. McCallum menambahkan, "dinas intelijen agresif" juga memproyeksikan ancaman langsung ke Inggris.

"Yang paling tajam ini termasuk ambisi untuk menculik atau bahkan membunuh orang-orang yang tinggal di Inggris atau Inggris yang dianggap sebagai musuh rezim," kata McCallum dalam pidatonya di markas MI5.
"Kami telah melihat setidaknya 10 potensi ancaman sejak Januari saja."

Pejabat Iran belum bisa dimintai komentar.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan dia telah memanggil diplomat paling senior Teheran atas dugaan ancaman oleh pasukan keamanan Iran kepada wartawan di Inggris.

Dengan cerdik mengatakan dia telah menjelaskan kepada diplomat bahwa "kami tidak mentolerir ancaman terhadap kehidupan dan intimidasi dalam bentuk apa pun terhadap jurnalis, atau individu mana pun, yang tinggal di Inggris".

McCallum mengatakan dinas intelijen Iran adalah "musuh canggih" yang terkadang beroperasi menggunakan staf mereka sendiri atau meminta orang lain untuk bekerja atas nama mereka, dan terkadang mereka siap untuk mengambil "tindakan sembrono".

"Kadang-kadang mereka akan mengambil tindakan itu di negara-negara Barat, kadang-kadang mereka akan berusaha memikat orang ke belahan dunia lain termasuk Iran sendiri," katanya.

Pada hari Senin, Inggris mengatakan telah memberikan sanksi kepada dua lusin pejabat Iran termasuk menteri komunikasi pemerintah dan kepala polisi dunia maya atas "penindasan kekerasan terhadap protes" yang dipicu oleh kematian seorang wanita berusia 22 tahun dalam tahanan moralitas. POLISI.

Untuk bagiannya, Iran menuduh musuh Barat memicu protes luas yang dipicu oleh kematian wanita Kurdi Iran Mahsa Amini pada 16 September yang telah menandai salah satu tantangan paling berani terhadap Republik Islam sejak revolusi 1979.

Kata-kata kepala mata-mata Inggris juga menggemakan pernyataan serupa sebelumnya pada hari Rabu dari Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa Iran semakin agresif terhadap Prancis dengan menahan warganya.

Iran mengatakan pada hari Rabu beberapa agen intelijen Prancis telah ditangkap sehubungan dengan protes tersebut. "Gelombang protes saat ini di Iran mengajukan pertanyaan mendasar dari rezim totaliter," kata McCallum. "Ini bisa menandakan perubahan besar, tetapi lintasannya tidak pasti."

FOLLOW US