• Kabar Pertanian

Kementan Cek Kesiapan Sumedang Ekspor Mangga ke Jepang

Agus Mughni Muttaqin | Rabu, 16/11/2022 10:53 WIB
Kementan Cek Kesiapan Sumedang Ekspor Mangga ke Jepang Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto memastikan kesiapan Sumedang yang akan melakukan ekspor mangga ke Jepang.

JAKARTA - Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto memastikan kesiapan Sumedang yang rencananya akan melakukan ekspor mangga ke Jepang.

Prihasto mengecek Sistem Resi Gudang, kebun kelompok tani Jembar Makmur Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, kelompok tani Melati Desa Cipicung Kecamatan Jatigede. Ia juga mengunjungi bangsal pascapanen di Desa Cinta Jaya.

"Untuk mempersiapkan pasar ekspor mangga gedong gincu segar ke Jepang, saya berharap ekspor mangga itu dari Jawa Barat karena mangga Indonesia ini memiliki suatu keunikan dengan aroma dan rasa yang khas yang tidak dimiliki oleh negara tropis lain. Peluang ini harus kita raih karena pasar Jepang untuk mangga sangat besar," kata Prihasto dalam siaran persnya diterima, Jakarta, Rabu (16/11).

Ia mengatakan, Kementan akan mendorong pengendalian hama lalat buah secara masif di empat sentra mangga di Jawa Barat yaitu Sumedang, Majalengka, Cirebon dan Indramayu melalui program AWM (Area Wide Management) atau pengendalian hama lalat buah skala luas.

"Meskipun demikian harus ada kolaborasi antara semua pihak, baik pemerintah daerah maupun petani sekaligus masyarakat di daerah sentra dalam menjaga sanitasi kebun," kata Anton, sapaan akrab Prihasto.

Selanjutnya, Anton juga menjelaskan bahwa komponen yang diperlukan untuk ekspor adalah kualitas, kuantitas, dan kontinuitas atau 3K. Komponen 3K harus diusahakan dipenuhi oleh eksportir dan calon eksportir.

"Untuk ekspor itu buah-buahnya harus menarik dan memenuhi kriteria negara mitra dagang. Upayakan gedong gincu yang ada Jawa Barat ini semua dapat saling support karena pasar ekspor membutuhkan itu. Mereka membutuhkan sebuah kepastian. Jadi selain 3K tadi, juga ada kebersamaan dan trust atau kepercayaan," tambahnya.

Lebih lanjut Anton menyebutkan, pesaing mangga dalam perdagangan ekspor cukup besar. Thailand dan Amerika Serikat (AS) sendiri tercatat sebagai negara pengekspor mangga.

"Jadi, AS itu dengan kemampuan teknologinya bisa menghasilkan mangga berkualitas. Kita sendiri mempunyai sumber daya alam yang luar biasa, jangan sampai kalah. Ke depan kita harus dorong terus supaya apa yang kita hasilkan di sini betul-betul bisa bersaing di luar negeri," imbuhnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat mengatakan, Jawa Barat kaya akan gedong gincu. Gedong gincu saat ini tidak hanya ada di Sumedang, tapi juga ada di Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan hingga Karawang.

Untuk menjaga kualitas, pihaknya memiliki program Sistem Manajemen Pengendalian OPT Lalat Buah Skala Kawasan (SIMPOK) yang berbasis android. Monitoring lalat buah dilakukan secara rutin, jumlah tangkapan lalat buah yang awalnya relatif banyak bisa turun hingga 2 ekor lalat per perangkap per hari.

"Pengendalian lalat buah secara masif dan sanitasi kebun juga akan kami perhatikan betul-betul. Jadi ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah, namun juga para petani," ucapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan Kabupaten Sumedang Sajidin menyambut optimis rencana ekspor mangga dari Sumedang. Dengan luas pertanaman hampir 12 ribu hektare, dirinya meyakini hal tersebut dapat terwujud.

"Kami memiliki hampir 12 ribu pertanaman mangga. Pengelolaan dan monitoring lalat buah yang sudah kami diterapkan dengan terpasangnya perangkap lalat buah di kebun mangga. Kami juga akan terus mengingatkan petani agar memperhatikan perangkap lalat buahnya yang terpasang dengan baik dan benar," pungkas Sajidin.

FOLLOW US