JAKARTA - Negara tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022 Qatar telah membangun delapan stadion karena tempat-tempat ini mewakili budaya lokal dan telah dilengkapi dengan fitur teknologi untuk mengatasi panas Teluk yang intens selama pertandingan.

Pada 2019, FIFA sebelumnya mengatakan bahwa seorang profesor, Dr. Saud Abdulaziz Abdul Ghani, yang dipanggil `Dr. Dingin ` adalah kontributor utama pada sistem pendingin stadion, dan `dalang` di balik tempat sepak bola berpendingin udara Qatar.

Dr Saud telah bergabung dengan proyek Piala Dunia 2022 pada tahun 2009 ketika negara itu dalam proses penawaran.

"Kami tidak hanya mendinginkan udara, kami membersihkannya," katanya. "Kami memurnikan udara untuk penonton. Misalnya, orang yang memiliki alergi tidak akan mengalami masalah di dalam stadion kami. Kami memiliki udara paling bersih dan paling murni yang ada," tambah Dr. Saud.

Penyelenggara menegaskan bahwa mereka bertujuan untuk menjaga suhu stadion pada 18-24 derajat Celcius (64,4-75,2 derajat Fahrenheit).

Pada bulan November, Qatar cerah dan cuacanya sekitar 30 derajat Celcius (86 derajat Fahrenheit).

“Stadion kami dapat digunakan 24/7, sepanjang tahun ,” kata Dr. Saud.

Stadion Qatar 2022 adalah sebagai berikut:

Stadion Al Bayt

Stadion Al Bayt, yang memiliki kapasitas 60.000 penonton, akan menjadi tuan rumah pertandingan pembukaan Piala Dunia 2022.

Stadion ini akan menjadi tuan rumah sembilan pertandingan termasuk pertandingan pembuka antara Qatar dan Ekuador pada 20 November.

Tempat tersebut mengambil namanya dari "bayt al sha`ar", yaitu tenda-tenda yang digunakan oleh orang-orang nomaden di Qatar dan kawasan Teluk.

Letaknya di Kota Al Khor, 35 kilometer (21,7 mil) utara Doha.

Stadion Lusail

Dengan kapasitas 80.000 penonton, Stadion Lusail adalah tempat sepak bola terbesar Qatar 2022.

Memiliki panel emas agar terlihat elegan, Stadion Lusail akan menjadi tuan rumah beberapa pertandingan termasuk final yang akan menentukan pemenangnya pada 18 Desember.

Argentina (Grup C) dan Brasil (Grup G) akan memainkan dua pertandingan mereka di stadion ini.

Stadion Al Janoub

Dibuka pada tahun 2019, Stadion Al Janoub dirancang oleh Zaha Hadid, seorang arsitek terkenal Irak-Inggris yang meninggal pada tahun 2016.

Atapnya terinspirasi oleh layar kapal layar tradisional dan penyelaman mutiara.

Stadion yang dirancang unik akan menjadi tuan rumah bagi juara 2018 Prancis untuk sebuah pertandingan.

Prancis akan bertemu Australia dalam pertandingan Grup D pada 22 November di Stadion Al Janoub.

Stadion ini dapat menampung 40.000 penonton.

Stadion Kota Pendidikan

Stadion Kota Pendidikan dapat berubah warna dengan pergerakan matahari di langit. Fasadnya menampilkan segitiga yang membentuk bentuk geometris berlian.

Arena ini memiliki kapasitas 40.000.

Stadion Ahmad bin Ali

Terletak tepat di tepi gurun, Stadion Ahmad bin Ali dikatakan terinspirasi oleh budaya dan tradisi lokal

"Fasad yang rumit mencerminkan undulasi bukit pasir sementara pola geometris yang rumit mencerminkan keindahan gurun, flora dan fauna asli, serta perdagangan lokal dan internasional," kata penyelenggara.

Stadion ini dapat menampung 40.000 penggemar.

Stadion Internasional Khalifa Serbaguna

Sebuah stadion serbaguna di Doha, Stadion Internasional Khalifa dibuka pada tahun 1976.

Stadion ini menjadi tuan rumah beberapa kontes besar seperti Piala Asia AFC 2011, Piala Dunia Antarklub FIFA 2019, dan Kejuaraan Atletik Dunia 2019.

Stadion Internasional Khalifa memiliki kapasitas 40.000 penonton.

Stadion 974

Stadion 974 adalah tempat sepak bola sementara pertama dalam sejarah Piala Dunia FIFA.

Tempat yang dapat menampung 40.000 penonton dibuka pada tahun 2021.

Itu dibuat dari 974 kontainer pengiriman daur ulang.

Nomor 974 juga merupakan kode panggilan Qatar.

Stadion Al Thumama

Desain Stadion Al Thumama mewakili "Gahfiya", yang merupakan topi tradisional Arab yang dikenakan oleh pria dan anak laki-laki.

Fasad dan atap berbentuk lingkaran.

Kapasitas tempat adalah 40.000.