• Bisnis

Perjalanan Udara Global Melambung 74 Persen dari Masa Pra-Pandemi

Tri Umardini | Rabu, 09/11/2022 05:01 WIB
Perjalanan Udara Global Melambung 74 Persen dari Masa Pra-Pandemi Perjalanan Udara Global Melambung 74 Persen dari Masa Pra-Pandemi. (FOTO: ISTOCK PHOTO)

JAKARTA - Perjalanan udara global melanjutkan pemulihannya dari pandemi pada bulan September.

Arus lalu lintas penumpang melonjak 57 persen dibandingkan dengan tahun 2021, demikian angka yang ditunjukkan oleh asosiasi perdagangan.

Berdasarkan data dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) pada Senin (8/11/2022) menunjukkan, lalu lintas penumpang mencapai 74 persen dari tingkat pra-pandemi pada bulan September ketika orang-orang bergegas kembali melakukan perjalanan setelah pencabutan pembatasan COVID-19,

Asia Pasifik, yang lebih lambat dari wilayah lain untuk mencabut pembatasan perbatasan, mencatat lompatan terbesar dalam perjalanan, dengan lalu lintas penumpang melonjak 465 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Jepang, Hong Kong dan Taiwan baru-baru ini mencabut pembatasan perbatasan dalam upaya untuk menghidupkan kembali industri perjalanan mereka yang dilanda pandemi.

China, ekonomi terbesar di kawasan itu sejauh ini, terus membatasi perjalanan yang tidak penting oleh warganya dan membuat semua kedatangan dikarantina selama 10 hari di bawah kebijakan "dinamis nol COVID" yang sangat ketat.

Maskapai penerbangan Timur Tengah mencatat kenaikan terbesar berikutnya dalam lalu lintas penumpang, naik 150 persen, diikuti oleh maskapai Amerika Utara dan Amerika Latin, yang mengalami kenaikan lalu lintas masing-masing 129 persen dan 99 persen.

Lalu lintas maskapai penerbangan Afrika naik 91 persen, sementara maskapai Eropa melihat lalu lintas naik 78 persen.

Dirinci oleh perjalanan domestik dan internasional, lalu lintas luar negeri naik 122 persen, sementara lalu lintas internal naik 7 persen.

Sebaliknya, permintaan kargo udara global, meski hanya sedikit di bawah tingkat pra-pandemi, turun 11 persen dibandingkan dengan September 2021 karena perlambatan pertumbuhan ekonomi dan kekhawatiran resesi membebani permintaan.

Direktur Jenderal IATA Willie Walsh menyambut baik angka tersebut sebagai tanda positif bagi penerbangan global dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

“Pencilan masih China dengan mengejar strategi nol-COVID menjaga perbatasan sebagian besar ditutup dan menciptakan naik roller coaster permintaan untuk pasar domestiknya, dengan September turun 46,4 persen pada tahun sebelumnya,” kata Walsh.

“Itu sangat kontras dengan kawasan Asia Pasifik lainnya, yang, meskipun kinerja China buruk, mencatat peningkatan 464,8 persen untuk lalu lintas internasional dibandingkan periode tahun lalu," pungkasnya. (*)

FOLLOW US