• News

PM Swedia akan Bersikap Lebih Tegas Minta Persetujuan Turki untuk Gabung NATO

Yati Maulana | Selasa, 08/11/2022 21:02 WIB
PM Swedia akan Bersikap Lebih Tegas Minta Persetujuan Turki untuk Gabung NATO Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson dalam Sidang Biasa ke-74 Dewan Nordik di Helsinki, Finlandia 1 November 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Perdana Menteri baru Swedia, Selasa, berjanji akan bersikap lebih tegas dalam memerangi kejahatan dan terorisme selama kunjungan ke Turki di mana ia akan meminta persetujuan Presiden Tayyip Erdogan atas tawaran negaranya untuk bergabung dengan NATO.

Swedia dan Finlandia mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada bulan Mei sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. Tetapi anggota NATO Turki mengajukan keberatan, dengan alasan masalah keamanan terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang dan kelompok-kelompok lain, dan atas larangan ekspor senjata negara-negara Nordik.

Ketiga negara menandatangani sebuah memorandum pada bulan Juni yang mencabut hak veto Turki sementara mengharuskan Swedia dan Finlandia untuk mengatasi kekhawatiran yang tersisa.

"Saya pikir pemerintah baru akan memiliki pendekatan yang lebih tegas dalam (berkaitan dengan) aplikasi NATO dari Swedia," Perdana Menteri Ulf Kristersson mengatakan kepada wartawan di Ankara selama kunjungan ke parlemen Turki.

“Salah satu prioritas utama pemerintah ini adalah memerangi kejahatan, memerangi kejahatan terorganisir, memerangi hubungan antara kejahatan terorganisir dan terorisme,” katanya.

Erdogan, yang sebelumnya menuduh Swedia menyembunyikan gerilyawan PKK, akan menjamu Kristersson di istana presiden pada Selasa, dengan konferensi pers yang dijadwalkan pada 1530 GMT.

Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengatakan pada hari Sabtu bahwa pemerintah baru negaranya akan menjauhkan diri dari milisi YPG Kurdi Suriah dalam upayanya untuk memenangkan dukungan Turki untuk keanggotaannya dalam aliansi pertahanan Barat.

Turki memandang YPG sebagai perpanjangan dari PKK, yang melancarkan pemberontakan terhadap negara Turki pada tahun 1984 dan ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Swedia, bersama dengan Amerika Serikat dan beberapa negara NATO lainnya, telah mendukung YPG dalam perjuangannya melawan ISIS. Turki telah berjanji untuk memblokir aplikasi Swedia jika tidak berhenti.

Permohonan tersebut telah disetujui oleh 28 dari 30 negara NATO. Negara-negara Nordik mengatakan minggu ini mereka optimis bahwa Hungaria juga akan membatalkan keberatannya.

"Swedia ingin bergabung dengan NATO untuk meningkatkan keamanan kita sendiri, tetapi Swedia juga ingin menjadi penyedia keamanan bagi yang lain," kata Kristersson. "Turki memiliki tuntutan yang sangat sah pada setiap anggota NATO baru untuk menjadi penyedia keamanan sejati juga untuk sekutu lainnya."

Dalam sebuah surat yang dikirim sebulan lalu dan dilihat oleh Reuters, Stockholm mengatakan kepada Ankara bahwa pihaknya telah mengambil "tindakan nyata" untuk mengatasi kekhawatiran Turki, termasuk meningkatkan upaya kontra-terorisme terhadap militan Kurdi.

FOLLOW US