• News

Pepsi dan Merek Ternama Lainnya Janji Kurangi Penggunaan Plastik Murni

Yati Maulana | Jum'at, 04/11/2022 06:06 WIB
Pepsi dan Merek Ternama Lainnya Janji Kurangi Penggunaan Plastik Murni Tas belanja berisi produk Nestle terlihat di supermarket kantor pusat Nestle di Vevey, Swiss, 13 Februari 2020. Foto: Reuters

JAKARTA - Beberapa perusahaan barang konsumen terbesar di dunia, termasuk PepsiCo (PEP.O), Mars, dan Nestle (NESN.S), hampir pasti kehilangan target untuk membuat kemasan plastik lebih berkelanjutan pada tahun 2025, menurut laporan baru yang diterbitkan pada hari Rabu.

Studi oleh Yayasan Ellen MacArthur dan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan termasuk Coca-Cola (KO.N) dan Pepsi, menggunakan lebih banyak plastik murni meskipun berjanji untuk mengurangi penggunaannya.

Laporan itu muncul saat para anggota PBB akan bertemu di Uruguay bulan ini untuk memulai negosiasi tentang perjanjian plastik global pertama, yang bertujuan untuk mengekang melonjaknya polusi limbah yang mencekik kehidupan laut dan mencemari makanan.

Beberapa anggota PBB mendorong pakta yang mencakup target yang mengikat secara hukum untuk meningkatkan konten daur ulang dalam kemasan dan menggunakan lebih sedikit plastik murni yang berasal dari minyak bumi, aturan yang akan memiliki implikasi keuangan untuk barang-barang konsumen dan industri petrokimia.

Puluhan merek besar dalam beberapa tahun terakhir telah menetapkan target untuk meningkatkan daur ulang plastik dan mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai dalam kemitraan dengan Ellen MacAurthur Foundation, sebagai bagian dari upaya untuk memoles kredensial hijau mereka.

Janji utama adalah bahwa 100% kemasan plastik akan dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang, atau dapat dibuat kompos pada tahun 2025. Tetapi tujuan ini "hampir pasti akan dilewatkan oleh sebagian besar organisasi", kata laporan kelompok lingkungan itu.

Nestle mengatakan target ini terhambat oleh kurangnya infrastruktur daur ulang pemerintah secara global. Mereka juga mencatat bahwa mereka telah mengurangi jumlah plastik murni yang digunakannya sebesar 8% sejak 2018.

Mars mengatakan sedang membuat kemajuan dalam menangani sampah plastik dan menginvestasikan ratusan juta dolar untuk mendesain ulang ribuan komponen kemasan.

Pepsi dan Coca-Cola tidak menanggapi permintaan komentar.

Greenpeace mengatakan laporan itu adalah bukti bahwa target perusahaan sukarela telah gagal dan meminta PBB untuk membuat perjanjian yang memaksa pemerintah dan perusahaan untuk menggunakan lebih sedikit kemasan plastik sekali pakai.

"Ini menggarisbawahi perlunya pemerintah memastikan bahwa perjanjian plastik global ... memberikan pengurangan besar dalam produksi dan penggunaan plastik," kata Graham Forbes, Pemimpin Proyek Plastik Global Greenpeace AS. "Apa pun yang kurang dari ini merugikan komunitas dan iklim kita."

FOLLOW US