• News

Korban Badai Nalgae Filipina Bertambah, 80 Orang Tewas dan 31 Hilang

Yati Maulana | Senin, 31/10/2022 08:45 WIB
Korban Badai Nalgae Filipina Bertambah, 80 Orang Tewas dan 31 Hilang Seorang wanita menyiapkan barbekyu untuk dijual di sepanjang jalan yang banjir di Imus, provinsi Cavite, Filipina, 30 Oktober 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Filipina mencatat 80 kematian akibat banjir dan tanah longsor akibat hujan setelah badai tropis Nalgae melanda negara itu selama akhir pekan. Sebanyak 31 orang dilaporkan hilang, kata badan bencana negara itu, Senin.

Setengah dari kematian tercatat di wilayah otonomi selatan Bangsamoro, di mana 10 orang dilaporkan hilang, kata badan tersebut dalam sebuah buletin. Sekitar 48 orang terluka, katanya. Kerusakan infrastruktur akibat hujan lebat dan angin kencang pada awalnya diperkirakan mencapai 384 juta peso ($6,62 juta).

Presiden Ferdinand Marcos Jr, yang dijadwalkan pada hari Senin untuk melakukan inspeksi udara terhadap desa-desa yang terendam di provinsi Cavite, dekat ibukota Manila, menyatakan keterkejutannya atas jumlah kematian terutama di provinsi Maguindanao di wilayah Bangsamoro.

Nalgae, yang telah mendarat lima kali, adalah topan paling mematikan kedua tahun ini yang melanda Filipina, yang mengalami rata-rata 20 badai tropis setiap tahun. Biro cuaca memperkirakan Nalgae akan meninggalkan Filipina pada Senin malam.

Di wilayah ibu kota negara itu, yang meliputi Manila dan kota-kota lain, banjir mendorong pihak berwenang untuk menangguhkan kelas dan acara olahraga.

Maskapai telah membatalkan 116 penerbangan domestik dan internasional ke dan dari gerbang utama Filipina, yang menghentikan operasi dari pukul 0800 hingga 1400 GMT karena angin kencang, kata kementerian transportasi.

Hampir 7.500 penumpang dan pekerja, dan 107 kapal, terdampar di pelabuhan negara itu, kata penjaga pantai.

Walikota Manila Honey Lacuna-Pangan pada hari Sabtu memerintahkan penutupan pemakaman kota, di mana jutaan orang diperkirakan akan berkunjung selama akhir pekan Hari Semua Orang Kudus yang diperpanjang.

Hampir 170.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat badai, hampir sepertiga dari mereka berlindung di pusat-pusat evakuasi, data pemerintah menunjukkan.

Di provinsi Leyte tengah, personel penjaga pantai memimpin penduduk melewati banjir setinggi dada, dengan penyelamat menggunakan kursi plastik dan kulkas tua untuk mengapungkan anak-anak dan orang tua ke tempat yang aman, foto-foto yang dibagikan oleh badan cuaca menunjukkan.

FOLLOW US