• News

Invasi ke Ukraina Akibatkan Putusnya Hubungan Mimpi Jerman dan Rusia

Yati Maulana | Sabtu, 29/10/2022 17:01 WIB
Invasi ke Ukraina Akibatkan Putusnya Hubungan Mimpi Jerman dan Rusia Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier di Kyiv, Ukraina 25 Oktober 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan "putusnya zaman" dalam hubungan Jerman dengan Moskow. Perang telah menghancurkan impian mantan presiden Soviet Mikhail Gorbachev tentang "rumah Eropa bersama", kata Presiden Frank-Walter Steinmeier pada hari Jumat.

Steinmeier, yang berasal dari sayap Sosial Demokrat Jerman yang telah lama mendukung hubungan ekonomi yang lebih dekat dengan Moskow, mengatakan invasi Rusia ke Ukraina telah membawa perubahan di era saat ini.

“Ketika kita melihat Rusia hari ini, tidak ada ruang untuk mimpi lama,” kata Steinmeier dalam teks pidato nasional yang disiapkan. "Negara kita berdiri melawan satu sama lain hari ini."

"Itu juga telah menjerumuskan kami di Jerman ke waktu lain, ke dalam ketidakamanan yang kami pikir telah kami atasi: waktu yang ditandai oleh perang, kekerasan dan pelarian, oleh kekhawatiran tentang perluasan perang menjadi api liar di Eropa," katanya.

Steinmeier melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv pada hari Selasa, ketika dia menjanjikan dukungan lebih lanjut ke Ukraina, terutama di bidang pertahanan udara. Kunjungan itu adalah yang pertama sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Steinmeier awalnya berencana mengunjungi Ukraina pada April tetapi Kyiv menolak untuk menyambutnya saat itu di tengah keresahan atas dukungannya di masa lalu untuk pemulihan hubungan Barat dengan Rusia. Kyiv dan Berlin kemudian memperbaiki ketidaksepakatan mereka.

Steinmeier, yang perannya sebagai kepala negara sebagian besar bersifat seremonial, mengatakan dalam pidatonya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi bertanggung jawab atas kekacauan di Eropa, dan dia mencela "obsesi kekaisarannya". Putin pada gilirannya menuduh Barat menghasut perang.

"Tahun-tahun yang lebih sulit, tahun-tahun yang sulit akan datang," katanya.

FOLLOW US