• Gaya Hidup

29 Oktober Hari Stroke Sedunia, Perkuat Gagasan Penyakit Stroke Dapat Dicegah

Tri Umardini | Sabtu, 29/10/2022 09:30 WIB
29 Oktober Hari Stroke Sedunia, Perkuat Gagasan Penyakit Stroke Dapat Dicegah 29 Oktober Hari Stroke Sedunia, Perkuat Gagasan Penyakit Stroke Dapat Dicegah. (FOTO: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - Hari Stroke Sedunia atau World Stroke Day diperingati setiap 29 Oktober.

Organisasi Stroke Dunia (WSO) menyatakan bahwa satu dari empat orang dewasa akan mengalami stroke dalam hidup mereka, dan inilah mengapa Hari Stroke Sedunia diresmikan pada 29 Oktober.

Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit tersebut di seluruh dunia.

Dengan kata sederhana, stroke terjadi ketika suplai darah ke otak Anda terputus, mengakibatkan kerusakan sementara atau permanen pada sel-sel otak Anda.

Seseorang dapat pulih dari stroke, tetapi mereka yang tidak sembuh menderita satu kecacatan atau lebih atau, dalam skenario terburuk, mereka meninggal.

Hari Stroke Sedunia memperkuat gagasan bahwa stroke dapat dicegah.

Salah satu hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kemungkinan terkena stroke adalah menjadi aktif secara fisik.

Berolahraga secara teratur dan makan atau minum dengan benar akan membantu kita untuk tidak menjadi bagian dari statistik satu-dalam-
empat. Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu,

** Sejarah Hari Stroke Sedunia

Dikutip dari nationaltoday, WSO merayakan Hari Stroke Sedunia pertama pada tahun 2006.

Organisasi ini muncul pada tahun yang sama setelah penggabungan International Stroke Society (ISS) dan World Stroke Federation (WSF).

WSO adalah lembaga nirlaba yang bekerja untuk meningkatkan kesadaran tentang stroke dan membantu penderita stroke untuk kembali ke kehidupan mereka.

Dengan kata-kata mereka sendiri, misi WSO adalah untuk “mempromosikan penelitian dan pengajaran di bidang ini yang akan meningkatkan perawatan korban stroke di seluruh dunia”.

Dengan cara ini, organisasi juga berkomitmen untuk mengakui dan menghargai upaya semua profesional medis dan nonmedis yang telah berkomitmen untuk mengurangi angka stroke di seluruh dunia.

WSO juga menyelenggarakan lokakarya kongres dua tahunan di mana, hingga saat ini, lebih dari 2400 peserta telah mempelajari serangkaian keterampilan penting. Untuk menjangkau khalayak yang lebih luas.

Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terputus, baik seluruhnya atau sebagian. Karena sel-sel otak membutuhkan oksigen dan nutrisi terus-menerus, jika suplai darah tidak dipulihkan tepat waktu, sel-sel akan mulai mati.

Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk membuat pasien menerima pengobatan segera setelah Anda mencurigai gejala stroke.

Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda stroke:
kehilangan gerakan, perasaan, dan/atau penglihatan pada satu sisi tubuh, dikombinasikan dengan pusing, kebingungan, dan kesulitan berbicara.

Orang yang merokok, memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol, diabetes, dan obesitas berisiko lebih tinggi menderita stroke.

Anda dapat mencegah terjadinya stroke dengan berhenti mengonsumsi tembakau, makan atau minum yang sehat, berolahraga, dan menjaga kesehatan jantung Anda.

** Garis Waktu Hari Stroke Sedunia

1. 2.400 Tahun yang Lalu, Pengakuan Stroke Kuno
Hippocrates, seorang dokter Yunani, adalah orang pertama yang mencatat stroke dalam sejarah menyebutnya "apoplexia", yang ia gambarkan sebagai "stagnasi" darah yang menyebabkan gangguan "roh" ke otak dan tubuh.

2. Tahun 1800-an, Perawatan yang Tepat untuk Stroke
Semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa stroke sebenarnya adalah suplai darah yang berkurang ke otak, menyebabkan dokter dan ahli bedah memulai perawatan pada arteri karotis.

3. Tahun 1900-an, Penyebab Stroke
Penelitian medis menunjukkan bahwa kadar kolesterol tinggi, merokok, dan tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko tinggi untuk stroke.

4. Tahun 2000-an, Diperlukan Perawatan Cepat
Sebuah metode respon cepat untuk mengurangi korban stroke dikembangkan untuk rumah sakit untuk membantu pasien yang menderita stroke. (*)