• News

Lebanon dan Suriah Bahas Perbatasan Laut setelah Kesepakatan Israel dengan Beirut

Yati Maulana | Minggu, 23/10/2022 14:01 WIB
Lebanon dan Suriah Bahas Perbatasan Laut setelah Kesepakatan Israel dengan Beirut Presiden Lebanon Michel Aoun berpidato di depan negara dari istana kepresidenan di Baabda, Lebanon 13 Oktober 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Presiden Libanon Michel Aoun dan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada hari Sabtu membahas penggambaran perbatasan laut bersama negara mereka, kata seorang pejabat Libanon.

Perselisihan mengenai batas laut bersama mereka muncul tahun lalu setelah Suriah memberikan lisensi kepada perusahaan energi Rusia untuk memulai eksplorasi maritim di wilayah yang diklaim Lebanon. Beberapa penemuan gas telah dilakukan di Mediterania timur.

Aoun sebelumnya mengatakan demarkasi perbatasan akan dilakukan berikutnya setelah Lebanon menyetujui batas laut selatannya dengan musuh lama Israel setelah bertahun-tahun pembicaraan tidak langsung yang dimediasi AS.

Aoun mengatakan kepada Assad bahwa Libanon ingin "memulai negosiasi dengan Suriah untuk menggambarkan batas laut utaranya," kata pejabat Libanon kepada Reuters setelah pembicaraan hari Sabtu.

Radio Sham FM Suriah melaporkan bahwa rincian penggambaran itu belum dibahas dan Assad mengusulkan untuk mengadakan pembicaraan langsung melalui kementerian luar negeri negara-negara tersebut.

Kedua pemimpin membahas penggambaran tahun lalu.
Masa jabatan Aoun sebagai presiden Lebanon, yang berada di tengah krisis politik dan ekonomi yang mendalam, berakhir pada 31 Oktober. Tiga sesi parlemen gagal memilih penggantinya.

Assad mengamankan masa jabatan tujuh tahun lagi tahun lalu dalam pemilihan yang diejek oleh oposisi Suriah dan Barat sebagai lelucon. Pemungutan suara diadakan setelah pemerintah mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar wilayah yang kalah dari lawan dalam konflik yang meletus pada 2011.

FOLLOW US