• News

Rusia Hantam Infrastruktur Ukraina, Fasilitas Energi dan Listrik Padam

Yati Maulana | Minggu, 23/10/2022 12:01 WIB
Rusia Hantam Infrastruktur Ukraina, Fasilitas Energi dan Listrik Padam Sebuah bangunan tempat tinggal dihancurkan oleh serangan pesawat tak berawak Rusia, di Kyiv, Ukraina 17 Oktober 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Infrastruktur penting di seluruh Ukraina dihantam oleh lebih dari selusin rudal Rusia pada hari Sabtu, kata angkatan udara Ukraina, dengan beberapa daerah melaporkan serangan terhadap fasilitas energi dan pemadaman listrik.

Komando angkatan udara Ukraina melaporkan bahwa 33 rudal telah ditembakkan ke Ukraina pada Sabtu pagi, dan 18 di antaranya telah ditembak jatuh.

Sejak 10 Oktober, Rusia telah meluncurkan serangkaian serangan yang menghancurkan infrastruktur listrik Ukraina, yang telah menghantam setidaknya setengah dari pembangkit listrik termal dan hingga 40% dari seluruh sistem.

Tak lama setelah fajar pada hari Sabtu, pejabat lokal di wilayah di seluruh Ukraina mulai melaporkan serangan terhadap fasilitas energi dan pemadaman listrik ketika para insinyur bergegas untuk memulihkan jaringan yang rusak. Gubernur menyarankan warga untuk menimbun air jika terjadi pemadaman.

Penasihat presiden Kyrylo Tymoshenko mengatakan bahwa pada Sabtu sore, lebih dari satu juta orang di seluruh Ukraina tanpa listrik, dengan 672.000 di antaranya di wilayah barat Khmelnytskyi saja.

Setelah gelombang pertama rudal menghantam pagi-pagi sekali, sirene serangan udara terdengar lagi secara nasional pada pukul 11.15 waktu setempat (0815 GMT).

Pembantu presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan Moskow ingin menciptakan gelombang baru pengungsi ke Eropa dengan serangan itu, sementara menteri luar negeri Dmytro Kuleba mengatakan itu merupakan genosida.

"Serangan yang disengaja terhadap infrastruktur sipil penting Ukraina adalah bagian dari genosida Rusia terhadap Ukraina," tulis Kuleba di Twitter.

Moskow telah mengakui menargetkan infrastruktur energi tetapi menyangkal menargetkan warga sipil.

Operator jaringan negara Ukrenergo mengatakan serangan itu menargetkan infrastruktur transmisi di Ukraina barat, tetapi pembatasan pasokan listrik diberlakukan di sepuluh wilayah di seluruh negeri, termasuk di ibu kota, Kyiv.

"Skala kerusakan sebanding atau mungkin melebihi konsekuensi dari serangan (antara) 10-12 Oktober," tulis Ukrenergo di aplikasi Telegram, mengacu pada gelombang pertama serangan pada sistem tenaga Ukraina pekan lalu.

Sementara itu, wakil kepala pemerintahan kota Kyiv, Petro Panteleev, memperingatkan serangan Rusia dapat membuat ibu kota Ukraina tanpa listrik dan panas selama "beberapa hari atau minggu".

"Kemungkinan ini ada, kita harus memahami dan mengingat ini," katanya kepada outlet Ukraina Ekonomichna Pravda.

FOLLOW US