• News

Ukraina Batasi Penggunaan Listrik setelah Rusia Serang Pembangkit Energi

Yati Maulana | Kamis, 20/10/2022 22:01 WIB
Ukraina Batasi Penggunaan Listrik setelah Rusia Serang Pembangkit Energi Orang-orang berbelanja di supermarket saat Kharkiv mengalami pemadaman listrik di Kharkiv, Ukraina, 17 Oktober 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Ukraina membatasi penggunaan listrik secara nasional pada hari Kamis untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia menyusul rentetan serangan rudal dan pesawat tak berawak yang menghancurkan beberapa pembangkit listrik tepat sebelum musim dingin tiba.

Pasokan listrik akan dibatasi antara pukul 7 pagi dan 11 malam, pejabat pemerintah dan operator jaringan Ukrenergo mengatakan, pemadaman sementara mungkin terjadi jika orang tidak meminimalkan penggunaan listrik mereka, kata seorang pembantu presiden.

"Kami tidak mengecualikan bahwa dengan timbulnya cuaca dingin, kami akan lebih sering meminta bantuan Anda", kata Ukrenergo, merujuk pada pembatasan pada hari Kamis.

Rusia telah mengintensifkan serangan rudal dan pesawat tak berawaknya terhadap infrastruktur listrik dan air Ukraina dalam beberapa hari terakhir. "Ada kerusakan baru pada infrastruktur kritis. Tiga fasilitas energi dihancurkan oleh musuh hari ini," kata Presiden Volodymyr Zelenskiy dalam pidato video Rabu malamnya.

“Kami sedang mempersiapkan segala macam skenario mengingat musim dingin. Kami berasumsi bahwa teror Rusia akan diarahkan pada fasilitas energi sampai, dengan bantuan mitra, kami dapat menembak jatuh 100% rudal dan drone musuh,” kata Zelenskiy, yang awal pekan ini mengatakan pembangkit listrik ketiga telah terkena serangan udara Rusia.

Zelenskiy dijadwalkan berpidato di KTT Uni Eropa pada hari Kamis. Para pemimpin dari 27 negara anggota akan membahas opsi untuk lebih banyak dukungan ke Ukraina, termasuk peralatan energi, membantu memulihkan pasokan listrik dan pembiayaan jangka panjang untuk membangun kembali.

Walikota kota barat Lviv mengatakan akan memakan waktu berbulan-bulan untuk memperbaiki gardu listrik yang rusak.

Ukraina telah menembak jatuh total 233 drone buatan Iran yang digunakan oleh Rusia, termasuk 21 pada hari Rabu, kata Zelenskiy.

Saksi mata Reuters mengatakan lima pesawat tak berawak menghantam kota selatan Mykolaiv pada hari Kamis, tetapi tidak jelas di mana mereka meledak atau berapa banyak kerusakan yang telah terjadi.

Ukraina menuduh Rusia menggunakan "drone kamikaze" Shahed-136 buatan Iran, yang terbang ke target mereka dan meledak. Iran membantah memasok mereka dan Kremlin membantah menggunakannya.

Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis mengangkat masalah dugaan pengiriman drone Iran ke Rusia pada pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Rabu, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.

Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia akan menilai kembali kerja samanya dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan stafnya jika Guterres mengirim para ahli ke Ukraina untuk memeriksa drone yang jatuh yang diklaim oleh Ukraina dan Barat dibuat di Iran.

Polyanskiy mengatakan dia tidak optimis mencapai kesepakatan dengan Guterres dan pejabat PBB lainnya dalam negosiasi untuk memperpanjang dan memperluas kesepakatan 22 Juli yang mengarah pada dimulainya kembali ekspor biji-bijian dan pupuk Ukraina Laut Hitam. Pakta itu bisa berakhir bulan depan.

Sementara itu, Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia, menargetkan jaringan yang dituduh Washington mendapatkan teknologi militer dan penggunaan ganda dari pabrikan AS dan memasoknya ke pengguna Rusia.

FOLLOW US