• News

Mengaku Akrab, Mantan PM Italia Masih Bertukar Surat dan Vodka dengan Putin

Yati Maulana | Rabu, 19/10/2022 19:30 WIB
Mengaku Akrab, Mantan PM Italia Masih Bertukar Surat dan Vodka dengan Putin Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Silvio Berlusconi di bandara di Roma, Italia 4 Juli 2019. Foto: Reuters

JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi mengatakan pada hari Selasa bahwa dia kembali berhubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan baru-baru ini bertukar "surat manis" dengannya, menurut audio yang dirilis oleh kantor berita Italia.

Berlusconi, 86, sering membual tentang persahabatannya dengan Putin sampai invasi Rusia ke Ukraina, dan menciptakan badai bulan lalu ketika dia mengatakan Putin telah didorong ke dalam perang dan ingin menempatkan "orang-orang yang layak" bertanggung jawab atas Kyiv.

"Saya telah kembali berhubungan sedikit dengan Putin, cukup banyak, dalam arti bahwa untuk ulang tahun saya dia mengirimi saya 20 botol vodka dan surat yang sangat manis," kata Berlusconi kepada anggota parlemen majelis rendahnya menurut audio yang dikeluarkan oleh berita. agensi LaPresse.

"Saya menjawabnya dengan beberapa botol Lambrusco (anggur) dan surat yang sama manisnya," kata Berlusconi, yang berulang tahun pada 29 September.

Dia menambahkan bahwa dia sangat khawatir tentang situasi di Ukraina tetapi tidak dapat memberikan pendapatnya yang sebenarnya karena "jika itu masuk ke media akan ada bencana."

Komentar itu muncul saat Berlusconi merundingkan posisi kabinet dalam pemerintahan baru menyusul pemilihan 25 September di Italia yang membawa kemenangan bagi aliansi kanan yang dipimpin oleh Giorgia Meloni, yang diperkirakan akan ditunjuk sebagai perdana menteri minggu depan.

Seorang juru bicara partai membantah Berlusconi kembali berhubungan dengan Putin, mengatakan dia telah mengatakan kepada anggota parlemennya "sebuah cerita lama yang mengacu pada sebuah episode bertahun-tahun yang lalu."

Forza Italia kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa posisi Berlusconi dan partai dalam perang itu "sejalan dengan posisi Eropa dan Amerika Serikat," dan "tidak ada ruang untuk ambiguitas dan tidak pernah ada."

Hubungan antara koalisi kanan Italia dan Rusia sedang diawasi dengan ketat. Matteo Salvini, pemimpin Liga anti-imigran, sering memuji Putin dan biasa mengenakan kaus bergambar wajah pemimpin Rusia itu.

Pada hari Selasa, ketua majelis rendah yang baru terpilih Lorenzo Fontana, seorang politisi Liga, memperingatkan dalam sebuah wawancara di televisi pemerintah tentang konsekuensi sanksi terhadap Rusia.

"Mereka bisa menjadi bumerang dan kami akan menemukan diri kami dalam kesulitan besar," katanya pada acara bincang-bincang Porta a Porta.

FOLLOW US