• News

Amerika dan Meksiko Serukan Misi Keamanan Haiti untuk Hadapi Kejahatan Geng

Yati Maulana | Selasa, 18/10/2022 09:10 WIB
Amerika dan Meksiko Serukan Misi Keamanan Haiti untuk Hadapi Kejahatan Geng Korban perang antar geng di Cite Soleil mengumpulkan air dari sebuah sumur di Lapangan Hugo Chavez yang diubah menjadi tempat penampungan, Haiti 16 Oktober 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Amerika Serikat dan Meksiko mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan mencari dukungan dari PBB untuk misi keamanan untuk memulihkan ketertiban di Haiti di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk. Pernyataan itu tidak menyebutkan siapa yang akan memimpin misi tersebut.

Haiti menghadapi kekurangan bahan pokok yang parah dan kelumpuhan kegiatan ekonomi karena blokade terminal bahan bakar oleh geng, yang telah menghentikan transportasi dan membuat banyak orang tanpa makanan atau air minum bersih di tengah wabah kolera.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres awal bulan ini menyarankan pengiriman "pasukan aksi cepat", menurut sebuah surat yang dilihat oleh Reuters.

Linda Thomas-Greenfield, perwakilan AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan pada hari Senin bahwa resolusi itu akan mengusulkan "misi non-PBB yang dilingkupi dengan hati-hati yang dipimpin oleh negara mitra dengan pengalaman mendalam dan diperlukan yang diperlukan untuk upaya semacam itu. menjadi efektif."

Dewan Keamanan secara terpisah mempertimbangkan rezim sanksi untuk memberlakukan pembekuan aset, larangan perjalanan, dan embargo senjata pada siapa saja yang mengancam perdamaian di Haiti, menurut rancangan resolusi yang dilihat oleh Reuters pada hari Kamis.

Anggota parlemen AS memperkenalkan undang-undang pada hari Senin untuk menyelidiki dan menghukum setiap elit politik yang berkolusi dengan geng. Namun pemerintahan Presiden Joe Biden tampak skeptis mengirim pasukan ke Haiti, yang memiliki sejarah panjang intervensi militer AS.

Perwakilan Rusia dan China menanggapi proposal dengan skeptis, mencatat bahwa beberapa pemimpin Haiti secara terbuka menentang gagasan intervensi asing dan mempertanyakan efektivitas kekuatan semacam itu.

"Akankah pengiriman pasukan aksi cepat seperti itu ke Haiti menerima pengertian, dukungan, dan kerja sama dari pihak-pihak di Haiti?" tanya perwakilan dari China. "Atau akan menghadapi perlawanan atau bahkan memicu konfrontasi kekerasan dari penduduk?"

Sebuah misi penjaga perdamaian PBB yang dikenal sebagai MINUSTAH, yang beroperasi di Haiti antara 2004 dan 2017, menghadapi kritik keras atas masalah termasuk perannya dalam wabah kolera 2010.

FOLLOW US