• Info MPR

HNW : Mahasiswa Harus Memahami Sejarah Agar Idealismenya Terjaga Baik dan Benar

Akhyar Zein | Senin, 17/10/2022 21:51 WIB
HNW : Mahasiswa Harus Memahami  Sejarah Agar Idealismenya Terjaga Baik dan Benar Hidayat Nur Wahid ketika menerima pengurus FSLDK Jakarta, Depok, dan Bekasi (Jadebek), di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III Lantai 9, Kompleks MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Senin (17/10/2022).(foto: Humas MPR)

JAKARTA - Wakil Ketua MPR Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid mengharapkan para aktivis mahasiswa yang terhimpun dalam Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) se Jakarta, Depok dan Bekasi untuk menguatkan sisi aktivismenya dengan mengokohkan komitmen kebangsaan, intelektualisme, dan keberanian untuk melanjutkan peran mensejarah, yang sudah dicontohkan oleh aktivis pemuda sebelumnya seperti Jong Islamieten Bond.

“Agar tidak kehilangan orientasi, para aktivis mahasiswa harus menguasai dan memahami sejarah bangsa. Dengan itu idealisme dan aktivismenya akan terjaga secara baik dan benar. Mereka perlu memahami bagaimana kiprah anak-anak muda yang tergabung dalam Jong Islamieten Bond, juga para pendiri bangsa anggota BPUPKI, Panitia Sembilan, anggota PPKI. Mereka semua adalah anak-anak muda, orang-orang terpelajar dan sekaligus juga aktivis,” kata Hidayat Nur Wahid ketika menerima pengurus FSLDK Jakarta, Depok, dan Bekasi (Jadebek), di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III Lantai 9, Kompleks MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Senin (17/10/2022).

Menurutnya, para pendiri bangsa yang terlibat secara langsung hadirkan Indonesia merdeka, seperti BPUPKI, Panitia Sembilan, PPKI adalah orang-orang yang sangat cerdas dan terpelajar serta aktivis organisasi baik organisasi politik maupun organisasi massa.

Untuk itu, kata Hidayat, para mahasiswa muslim yang tergabung dalam FSLDK perlu menguatkan sisi intelektualisme, dan aktivismenya untuk memaksimalkan kontribusi kebangsaan.

“Anak-anak muda sekarang dan ke depan, generasi milenial, Z dan alpha, menghadapi tantangan kompetisi eksistensi dan profesionalitas yang tinggi. Jadi, tidak cukup hanya sekadar menamatkan kuliah atau menjadi aktivis. Profesionalitas dan keberanian berperan, juga sangat penting. Profesionalitas ini menjadi tantangan dan FSLDK yang menghimpun mahasiswa muslim, harus peduli dengan tantangan zaman ini. Karena itu juga ajaran inti Islam untuk menjadi rahmatan lil alamin,” kata HNW, sapaan Hidayat Nur Wahid.

Hidayat mengharapkan para mahasiswa dan aktivis kampus jangan melihat masa depan gelap sehingga takut dan khawatir yang justru membuat tidak melakukan apa-apa. “Negeri ini tidak menutup kreasi generasi umat Islam untuk berkontribusi dan menghadirkan keunggulan-keunggulan. Mahasiswa adalah bagian dari sejarah, dan sejarah peran pemuda Indonesia baik muslim maupun non muslim telah memberikan contoh konkrit yang menjadi pelajaran dan teladan, sukses berjuang dan berbakti untuk bangsa dan NKRI,” pungkasnya.

 

FOLLOW US