• Kabar Pertanian

Fokus Tingkatkan Kualitas SDM, Kementan Gelar Evaluasi Program READSI

Agus Mughni Muttaqin | Jum'at, 14/10/2022 09:11 WIB
Fokus Tingkatkan Kualitas SDM, Kementan Gelar Evaluasi Program READSI Kegiatan Rekonsiliasi dan Evaluasi Kegiatan dan Anggaran Program READSI Triwulan III Tahun 2022, Kamis (13/10/2022) di Hotel Santika BSD, Serpong. (Foto: Kementan)

SERPONG – Peningkatan kualitas SDM benar-benar menjadi fokus utama Kementerian Pertanian. Untuk mendukung hal tersebut, dilakukan Rekonsiliasi dan Evaluasi Kegiatan dan Anggaran Program READSI Triwulan III Tahun 2022, Kamis (13/10/2022) di Hotel Santika BSD, Serpong.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kualitas SDM sangat menentukan pembangunan pertanian.

“Arah pembangunan pertanian akan semakin maksimal jika didukung dengan SDM yang memadai. Oleh karena itu, kualitas dan kapasitas SDM pertanian terus kita tingkatkan untuk mendukung hal tersebut,” tuturnya.

Hal yang sama disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP), Dedi Nursyamsi.

“Program dan kegiatan READSI tahun 2022 akan difokuskan pada peningkatan kapasitas SDM pertanian dan kelembagaan petani yang lebih berorientasi usaha formal. Dan untuk meningkatkan kapasitas SDM pertanian, kita melakukan pelatihan dan bimbingan lanjutan,” kata Dedi.

Dijelaskannya, pelatihan mengarah pada penerapan teknologi di lahan petani, peningkatan literasi keuangan bagi manajemen keuangan keluarga petani dan usaha taninya, akses permodalan kepada lembaga keuangan formal (seperti KUR), mapping akses pasar, serta mengembangkan sistem pertanian terpadu berbasis agribisnis modern, teknologi smart farming dan digitalisasi pertanian.

Dedi menambahkan, BPPSDMP Kementan juga akan melakukan evaluasi kegiatan magang petani di P4S Provinsi Bali yang telah dilaksanakan pada tanggal 26 September hingga 9 Oktober 2022 di P4S Provinsi Bali.

“Kegiatan magang perlu untuk ditindaklanjuti agar dapat dipastikan bahwa tujuan dari kegiatan magang tercapai, yaitu penerapan materi magang di lokasi asal peserta, akses KUR serta terinisasinya P4S di lokasi masing-masing peserta,” tambahnya.

Sementara Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan) BPPSDMP Kementan, Leli Nuryati, menjelaskan jika tujuan kegiatan ini adalah melakukan rekonsiliasi data serta evaluasi Kegiatan dan Anggaran Triwulan III Tahun 2022 Program READSI.

“Lewat kegiatan ini, kita juga menyusun rencana kegiatan dan realisasi fisik serta penarikan atau realisasi anggaran periode Triwulan IV Tahun 2022, melakukan evaluasi penyelenggaraan Magang Petani di P4S, menyusun strategi pendampingan rencana tindak lanjut magang di lokasi asal peserta, dan menyusun rencana pengawalan dan pendampingan peserta magang petani di P4S,” katanya.

Leli menjelaskan, READSI merupakan pengembangan dari Program Rural Empowerment and Agricultural Development (READ) yang telah dilaksanakan selama 6 tahun (2008-2014) di 5 Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah dan Program Replikasi READ yang telah dilaksanakan selama 3 tahun (2015-2017) di 4 Kabupaten Perbatasan di Provinsi Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Program READ tersebut dinilai sebagai program yang berhasil oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan IFAD dalam menurunkan tingkat kemiskinan petani,” katanya.

Ia berharap dari kegiatan ini dapat tersusun dokumen hasil Rekonsiliasi dan Evaluasi Kegiatan dan Anggaran Triwulan III Tahun 2022 Program READSI yang selanjutnya akan diserahkan kepada DJPK maupun kepada IFAD.

“Selain itu diharapkan dari kegiatan ini dapat tersusun rencana realisasi anggaran dan pelaksanaan kegiatan PPSU dan DPMO untuk periode Triwulan IV Tahun 2022. Rencana ini akan menjadi target pelaksanaan kegiatan Program READSI di PPSU maupun DPMO sehingga pada akhir tahun 2022 ini seluruh kegiatan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan,” katanya.

Hasil evaluasi magang petani di P4S diharapkan menjadi bahan pengembangan dan perbaikan pelayanan pelatihan maupun magang di Pusat Pelatihan Pertanian, khususnya melalui Program READSI.

“Kami juga berharap Bapak Ibu pengelola P4S serta penjamin mutu magang dapat menyusun strategi pendampingan pasca magang kepada peserta magang di masing-masing lokasi untuk memastikan bahwa peserta magang benar-benar mengaplikasikan ilmu yang didapat dari kegiatan magang,” ujarnya.

Leli Nuryati mengatakan, dalam READSI evaluasi dan monitoring tidak bisa dipisahkan.

"Oleh karena itu, evaluasi akan dilakukan setiap triwulan. Dan triwulan III ini sangat menentukan. Oleh karena itu, capaian kegiatan harus 75% di triwulan III, sehingga di sisa bulan tinggal 25%. Dan melalui rekonsiliasi, kita tahu kegiatan apa yang harus dilakukan di daerah," katanya

Leli menambahkan, kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi sudah dilakukan selama 2022.

"Ada pelatihan literasi keuangan secara serentak yang merupakan tahapan luar biasa. Dan harus ada tindak lanjutnya. Petani yang ikut pelatihan juga harus dievaluasi, untuk diketahui apakah benar-benar ilmu yang didapat diimplementasikan," katanya.

Tidak itu saja, Leli mengatakan metode pelatihan harus dievaluasi.

"Kalau hanya pelatihan saja tidak cukup. Makanya kita lakukan metode magang di Bali dengan menghadirkan 10 petani dari masing-masing kabupaten. Tapi harus ada rencana tindak lanjutnya," kata dia.

Leli berharap para peserta magang menjadi champion untuk ditularkan ke petani lainnya. Jika berhasil metode ini bisa diterapkan kembali tahun depan.

Terakhir, Leli berharap peserta kegiatan ini mencatat semua permasalahan yang ada untuk diselesaikan.

"Sampaikan dari masalah paling ringan sampai paling berat. Caranya komunikasikan, koordinasikan dan selesaikan. Dan kita fasilitasi pada pertemuan ini. Karena di triwulan IV kita harus menyelesaikan semua persoalan dan bersiap menyambut triwulan I di tahun berikutnya," katanya.

FOLLOW US