• Info DPR

Puan Maharani Coba Tanam Padi Sistem Tanju di Bali

Yahya Sukamdani | Sabtu, 01/10/2022 12:22 WIB
Puan Maharani Coba Tanam Padi Sistem Tanju di Bali Ketua DPR RI Puan Maharani bersama para petani Badung, Bali. Foto: dpr

JAKARTA - Dalam kunjungan kerja di Bali, tepatnya ke Desa Adat Sedang, Abiansemal, Badung, Rabu 28 September 2022, Ketua DPR RI Puan Maharani membaur bersama warga setempat dengan menanam padi jenis Inpari 32. Cucu Bung Karno itu bersama warga menanam padi dengan menggunakan sistem tanam maju atau tanju.

Melalui unggahan di Instagramnya @puanmaharaniri, Puan menyatakan bahwa Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya. Bahkan, saking kayanya, dalam bercocok tanam padi satu daerah berbeda dengan daerah lainnya. Ada yang menggunakan sistem tanam mundur, ada juga yang menggunakan sistem tanah maju.

"Saking kaya rayanya Indonesia, beda daerah beda cara menanam padinya. Di sini di Desa Adat Sedang, Abiansemal, Kab Badung, sawahnya dibikin kotak-kotak segi empat dulu sebelum ditanam. Di daerah Jawa Timur dibikin garis lurus, di Sumatera berbeda lagi," kata perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Dua sistem tanam itu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Lalu, apa sih kelebihan dari sistem tanam maju yang berlaku di Desa Adat Sedang, Abiansemal, Badung, sebagaimana dilakukan Ketua DPR RI saat bersama warga setempat pekan kemarin.

Sistem tanam maju yang juga berlaku di beberapa daerah lain di Indonesia, merujuk sampulpertanian.com, merupakan salah satu teknik menanam padi yang sudah diakui keunggulannya dalam dunia pertanian.  

Keuntungan dari tanju ini salah satunya petani bisa lebih cepat melakukan penanaman bibit padinya dan bisa lebih jelas melihat garis jarak tanam yang sebelumnya dibuat oleh petani menggunakan caplakan. Caplakan ini adalah semacam alat pertanian tradisional yang berfungsi untuk membuat garis pola jarak tanam padi.

Pekaseh Subak Pasekan Desa Sedang, Agus Gede Widita, mengungkapkan bahwa sistim caplak sudah diterapkan oleh petani sejak lama. Bahkan, oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, warga dianjurkan menggunakan sistem tanam maju.

"Wajar saja kalau ada yang bertanya kenapa menanam maju. Karena warga yang bukan petani lebih banyak tahunya hanya sistim menanam mundur. Padahal sistem tanam maju sudah dilaksanakan sejak lama, dan lebih menguntungkan petani," jelas Agus yang menjadi pembawa acara, saat kunjungan Puan ke Desa Sedang.

Agus menyebut, sistem tanam maju lebih mudah diterapkan dari pada tanam mundur, sehinga cocok untuk petani milenial. Sebab tidak semua warga bisa menggunakan sistem tanam mundur. Namun dengan menggunakan sistem tanju/caplak, semua bisa karena sudah ada tanda berupa garis yang berbentuk kotak kotak.

"Dengan cara tanam caplak produktivitas tanaman bisa naik hingga 10 persen dibandingkan dengan cara tana konvensional (mundur). Makanya sangat dianjurkan oleh pemerintah," ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana menjelaskan sistim caplak memang sangat dianjurkan untuk petani. Bahkan sistim caplak ini menurut Wijana, sekarang ini lebih ditingkatkan dengan sistim Jajar Legowo (Jarwo) yang cara tanamnya juga maju.

"Sistim caplak salah satu strategi untuk meningkatkan produksi karena jarak tanam yang diatur dengan tepat serta memudahkan petani dalam menanam karena mengikuti alur yang sudah dicaplak," paparnya.

FOLLOW US