• News

Serbia Tidak akan Akui Hasil Referendum Rusia di Ukraina

Yati Maulana | Kamis, 29/09/2022 09:01 WIB
Serbia Tidak akan Akui Hasil Referendum Rusia di Ukraina Presiden Serbia Aleksandar Vucic berpidato di Markas Besar PBB di New York City, AS, 21 September 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Serbia tidak akan mengakui hasil referendum yang diadakan di empat wilayah Ukraina yang sebagian diduduki oleh pasukan Rusia. Presiden Aleksandar Vucic mengatakan pada hari Rabu, meskipun hubungan hangat Beograd dengan Moskow.

Pihak berwenang yang didukung Rusia di empat wilayah mengatakan mereka mengharapkan mayoritas besar mendukung bergabung dengan Rusia berdasarkan penghitungan suara dalam referendum, yang dikecam oleh Kyiv dan Barat sebagai suara palsu ilegal yang diadakan di bawah todongan senjata.

Presiden Rusia Vladimir Putin diperkirakan akan mengumumkan pencaplokan empat provinsi - Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia - dalam sebuah pidato pada hari Jumat.

"Serbia tidak akan mengakui itu (referendum) karena mematuhi hukum internasional, Piagam PBB dan resolusi PBB," kata Vucic kepada wartawan.

Serbia, calon anggota Uni Eropa, hanya bergantung pada Rusia untuk pasokan gas alamnya dan telah menolak untuk bergabung dengan sanksi Barat terhadap Moskow atas tindakannya di Ukraina.

Kremlin mendukung Beograd dalam penentangannya yang berkelanjutan untuk mengakui kemerdekaan Kosovo, bekas provinsi Serbia selatan, yang sebagian besar dihuni oleh etnis Albania. Moskow juga telah menjual senjata ke Serbia di masa lalu.

Tapi Serbia juga berulang kali menolak untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina di PBB dan mengatakan sepenuhnya menghormati integritas teritorial Ukraina.

"Kami melindungi integritas teritorial kami sendiri dan merupakan kepentingan terbaik kami untuk melindungi integritas teritorial negara-negara lain yang diakui secara internasional," kata Vucic.

Ukraina juga menolak mengakui kemerdekaan Kosovo dari Serbia.

FOLLOW US