• Hiburan

Torehkan Sejarah: Jumlah Penonton Film Indonesia Lebihi Film Luar Negeri

Akhyar Zein | Jum'at, 23/09/2022 14:15 WIB
Torehkan Sejarah: Jumlah Penonton Film Indonesia Lebihi Film Luar Negeri Ilustrasi (foto: tribunnews.com)

JAKARTA - Hingga September 2022, jumlah penonton film lokal lebih besar dibandingkan dengan film luar negeri, ini adalah sejarah baru yang ditorehkan Industri film Indonesia.

Data yang di dapat dari filmindonesia.or.id hingga September 2022, ada 10 film Indonesia yang berhasil meraih jutaan penonton. Di antaranya adalah "KKN di Desa Penari" (9.233.847), "Pengabdi Setan 2" (6.390.970), "Miracle In Cell No 7" (3.543.856 dan masih tayang), "Ngeri-ngeri Sedap" (2.886.122) serta "Ivanna" (2.793.775).

Jumlah penonton tersebut, membuat market share penonton film di bioskop memiliki persentase 61 persen untuk film Indonesia dan 31 persen untuk film barat.

Ketua Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI) Chand Parwez mengatakan bahwa capaian ini merupakan sejarah pertama dalam dunia film Indonesia. Menurutnya, persentase tersebut sangat membanggakan dan menjadikan film lokal menjadi tuan rumah di negara sendiri.

"Saya berharap bisa bertahan sampai akhir tahun. Saya juga senang karena APFI juga mempunyai kontribusi dalam perolehan tersebut," ujar Chand Parwez dalam siaran resminya, Jumat.

Hal senada juga disampaikan oleh Produser Falcon Pictures, Frederica. Dia mengaku bangga karena pencinta film tanah air mulai mengganderungi karya sineas lokal.

"Apalagi film `Miracle In Cell No 7` yang saat ini masih tayang di bioskop menjadi salah satu film yang memperoleh penonton di atas 3 juta. Kabar ini, menjadi penyemangat buat kami untuk dapat berkarya lebih baik lagi," katanya.

Selain lima film di atas, ada juga beberapa karya lainnya yang juga mendapat angka jutaan penonton yakni "Sayap-Sayap Patah" (2.414.405), "Mencuri Raden Saleh" (2.248.931), "Ku Kira Kau Rumah" (2.220.180), "The Doll 3" (1.764.077) dan "Kuntilanak 3" (1.313.304).

Perolehan angka penonton tersebut tak hanya dari bioskop tapi juga dihitung dari film-film yang tayang di layanan Over The Top (OTT).

FOLLOW US