• News

Partai LDP Jepang segera Perbaharui Anggota yang Terkait Gereja Unifikasi

Yati Maulana | Selasa, 20/09/2022 18:01 WIB
Partai LDP Jepang segera Perbaharui Anggota yang Terkait Gereja Unifikasi Seseorang melewati tanda Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Penyatuan Dunia yang lebih dikenal sebagai Gereja Unifikasi, di Tokyo, Jepang, 29 Agustus 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang akan merilis daftar anggota terbaru yang memiliki hubungan dengan Gereja Unifikasi yang kontroversial, kata sekretaris jenderalnya Toshimitsu Motegi pada hari Selasa.

Hubungan antara gereja dan LDP telah menjadi fokus setelah mantan perdana menteri Shinzo Abe ditembak selama rapat umum pemilihan. Tersangka pembunuh menyalahkannya karena mendukung gereja, yang katanya telah membuat ibunya bangkrut. Gereja telah menolak untuk mengomentari sumbangannya dan juga mengatakan tidak lagi menerima sumbangan yang menyebabkan kesulitan keuangan.

LDP bulan ini mengatakan bahwa 179 dari 379 anggota yang disurvei ditemukan telah berinteraksi dengan gereja. Dalam perombakan kabinet bulan lalu, Perdana Menteri Fumio Kishida mencopot tujuh menteri yang telah mengungkapkan koneksi ke gereja dalam upaya untuk membalikkan penurunan peringkat persetujuannya.

Namun pada hari Selasa, Menteri Ekonomi Daishiro Yamagiwa mengakui dalam konferensi pers bahwa dia telah menghadiri acara yang disponsori Gereja Unifikasi pada tahun 2018 yang sebelumnya tidak dia laporkan ke partai tersebut.

Ditanya apakah dia akan mempertimbangkan untuk mundur sebagai menteri, Yamagiwa mengatakan dia akan bertanggung jawab dengan tetap sebagai menteri dan melakukan langkah-langkah stimulus ekonomi pemerintah. "Ini adalah pekerjaan yang harus saya penuhi," tambahnya.

Di tengah meningkatnya pengawasan publik terhadap hubungan partai dengan gereja, peringkat persetujuan kabinet telah turun menjadi sekitar 30% dalam jajak pendapat baru-baru ini dibandingkan dengan puncaknya sekitar 60% awal tahun ini. Peringkat rendah tersebut mendekati apa yang dilihat oleh para analis politik sebagai tingkat bahaya di mana para perdana menteri Jepang mungkin merasa sulit untuk melaksanakan agenda mereka.

Sebuah survei yang dilakukan oleh kantor berita Jiji minggu lalu menemukan hampir dua pertiga responden tidak setuju dengan penanganan Kishida tentang masalah gereja.

FOLLOW US