• News

1 September Hari Polwan, 6 Perempuan Minangkabau Jadi Polisi Wanita Pertama

Tri Umardini | Kamis, 01/09/2022 08:35 WIB
1 September Hari Polwan, 6 Perempuan Minangkabau Jadi Polisi Wanita Pertama 1 September Hari Polwan, 6 Perempuan Minangkabau Jadi Polisi Wanita Pertama Indonesia. (FOTO: VOI)

JAKARTA - Hari Polisi Wanita atau Polwan diperingati setiap 1 September.

Hari peringatan ini ditetapkan berdasarkan hari lahirnya Polwan, yaitu 1 September 1948.

Sejarah kelahiran Polwan berawal dari kota Bukittinggi, Sumatera Barat di masa perjuangan menghadapi kembalinya Belanda.

Saat itu, untuk menghindari serangan yang dilakukan Belanda, masyarakat Indonesia melakukan pengungsian di mana-mana.

Untuk menghindari penyusup, masyarakat yang mengungsi harus menjalani penggeledahan terlebih dulu.

Namun, banyak perempuan yang tidak mau diperiksa oleh polisi pria.

Menyikapi hal ini, pemerintah meminta Sekolah Polisi Negara (SPN) di Bukittinggi untuk mencari perempuan yang dapat dijadikan sebagai polisi wanita.

Seleksi pun dilakukan. Enam remaja perempuan berdarah Minangkabau terpilih sebagai polisi wanita pertama.

Mereka adalah Mariana Saanin Mufti, Nelly Pauna Situmorang, Rosmalina Pramono, Dahniar Sukotjo, Djasmainar Husein, dan Rosnalia Taher.

Pada tanggal 1 September 1948, keenam perempuan ini resmi menjadi Polwan dan mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukittinggi. Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Polwan.

Tujuan didirikannya Polisi Wanita Indonesia saat itu untuk membantu penanganan dan penyelidikan kasus kejahatan yang melibatkan anak-anak dan wanita.

Melansir situs Museum Polri, di awal tahun 1948, terdapat berbagai kesulitan dalam pemeriksaan korban, tersangka ataupun saksi wanita terutama pemeriksaan fisik untuk menangani sebuah kasus.

Hal tersebut mengakibatkan polisi sering kali meminta bantuan para istri polisi dan pegawai sipil wanita untuk melaksanakan tugas pemeriksaan fisik pada tersangka maupun korban kejahatan berjenis kelamin perempuan. (*)

 

FOLLOW US