Jembatan Pulau Balang yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan salah satu jembatan yang memiliki desain cantik. (FOTO: HUTAMA KARYA)
JAKARTA - Masa penawaran Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR017 sedang dan berlangsung hingga 14 September 2022.
Dengan tema “Pilihan Berharga Kuatkan Bangsa”, sejatinya pemerintah memberikan kesempatan kepada setiap Warga Negara Indonesia/WNI untuk dapat berinvestasi pada Sukuk Negara Ritel seri SR017 sekaligus berpartisipasi dalam mendukung pembangunan nasional.
Penerbitan Sukuk Ritel termasuk seri SR017, menggunakan struktur akad ijarah - asset to be leased.
Dalam hal ini, sukuk adalah pernyataan kepemilikan aset negara dan investor yang memegang sukuk akan menerima imbal hasil atau kupon berupa uang sewa (ujrah), yang berlaku hingga jatuh tempo.
Kementerian Keuangan menetapkan imbal hasil SR017 sebesar 5,9% bersifat tetap (fixed) per tahun bertenor 3 tahun, dengan jatuh tempo pada 10 September 2025.
Dana hasil penerbitan akan digunakan untuk kegiatan investasi berupa pembelian hak manfaat barang milik negara untuk disewakan kepada pemerintah, serta pengadaan proyek untuk disewakan kepada pemerintah.
Makanya, Smart Investor yang membeli SR017, artinya membeli aset negara dan menyewakannya lagi kepada pemerintah untuk mendapatkan imbal hasil (kupon).
Jadi, tujuan penerbitan Sukuk Negara Ritel seri SR017 adalah membantu membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia dan memperluas basis investor dalam negeri.
Masyarakat Indonesia sebagai investor ritel, bisa membeli SR017 dengan modal mulai dari Rp1 juta hingga Rp5 miliar per orang, selama masa penawaran berlangsung. Lalu, apa saja kontribusi penerbitan Sukuk Negara dalam pembangunan?
Proyek Dibiayai Sukuk Negara
Mengutip laman Kementerian Keuangan, berikut sejumlah proyek yang dibiayai dari penerbitan Sukuk Negara, antara lain:
1. Pembangunan Tol Solo – Ngawi seksi I – Colomadu Karanganyar Jawa Tengah.
2. Pembangunan Ramp on/off Flyover Amplas Medan.
3. Pembangunan Jalan Gerung Mataram NTB.
4. Pusat Konservasi Sanctuary Hiu Paus Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Papua.
5. Pembangunan gedung perkuliahan IAIN Salatiga jawa Tengah.
6. Pembangunan Jalur Kereta Double Track Selatan Jawa Cirebon-Kroya-Solo-Madiun-Jombang.
7. Asrama haji Makassar.
8. Jembatan Youtefa (Holtekamp) - Papua.
9. UIN Sunan Gunung Jati.
10. Jembatan Pulau Balang.
11. Double-Doule Track KA Manggarai -Cikarang.
12. Terowongan KA Notog - Banyumas.
(*)
