• News

Putin Tandatangani Dekrit untuk Tingkatkan Jumlah Angkatan Bersenjata

Yati Maulana | Kamis, 25/08/2022 23:01 WIB
Putin Tandatangani Dekrit untuk Tingkatkan Jumlah Angkatan Bersenjata Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Lapangan Merah Moskow, Senin 9 Mei 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit pada hari Kamis untuk meningkatkan jumlah angkatan bersenjata Rusia dari 1,9 juta menjadi 2,04 juta saat perang di Ukraina memasuki bulan ketujuh.

Moskow belum mengungkapkan kerugian apa pun dalam konflik itu sejak minggu-minggu pertama, tetapi pejabat Barat dan pemerintah Kyiv mengatakan jumlahnya mencapai ribuan.

Peningkatan tersebut termasuk peningkatan 137.000 personel tempur menjadi 1,15 juta. Itu mulai berlaku pada 1 Januari, menurut keputusan yang diterbitkan di portal legislatif pemerintah.

Terakhir kali Putin menetapkan jumlah tentara Rusia adalah pada November 2017, ketika jumlah personel tempur ditetapkan 1,01 juta dari total angkatan bersenjata, termasuk non-kombatan, sebesar 1,9 juta.

Rusia belum mengatakan berapa banyak korban yang dideritanya di Ukraina sejak minggu-minggu pertama kampanye, ketika mengatakan 1.351 tentaranya telah tewas.

Perkiraan Barat mengatakan jumlah sebenarnya bisa setidaknya 10 kali lipat, sementara Ukraina mengatakan telah membunuh atau melukai setidaknya 45.000 tentara Rusia sejak konflik - yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus - dimulai pada 24 Februari.

Kyiv juga enggan mempublikasikan informasi tentang berapa banyak tentaranya yang tewas dalam perang, tetapi pada hari Senin kepala angkatan bersenjata Ukraina mengatakan hampir 9.000 personel telah tewas dalam pembaruan yang jarang terjadi.

Keputusan Putin tidak mengatakan bagaimana peningkatan jumlah pegawai itu akan dicapai, tetapi menginstruksikan pemerintah untuk menetapkan anggaran yang sesuai.

Menurut laporan tahunan resmi oleh Institut Internasional untuk Studi Strategis, Rusia memiliki 900.000 personel layanan aktif pada awal tahun ini, dan cadangan 2 juta orang dengan layanan dalam lima tahun terakhir.

FOLLOW US