• News

23 Agustus Hari Internasional Mengingat Perdagangan Budak dan Penghapusannya

Tri Umardini | Selasa, 23/08/2022 07:01 WIB
23 Agustus Hari Internasional Mengingat Perdagangan Budak dan Penghapusannya 23 Agustus Sejarah Hari Internasional Mengingat Perdagangan Budak dan Penghapusannya. (FOTO: UNSPLASH)

JAKARTA - Hari Internasional Mengingat Perdagangan Budak dan Penghapusannya atau International Day for the Remembrance of the Slave Trade and its Abolition diperingati setiap 23 Agustus setiap tahun.

Adanya hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang perdagangan budak yang mengerikan dan implikasinya, seperti yang terjadi dalam perdagangan budak transatlantik pada masa lalu.

Selain itu, hari ini juga dibuat untuk mengenang para korban perdagangan budak sekaligus sebagai bentuk penghormatan kepada pihak-pihak yang berusaha menghapus perdagangan budak di seluruh dunia.

Setidaknya lebih dari 15 juta orang, termasuk anak-anak, menjadi korban dalam perdagangan budak transatlantik yang berlangsung selama lebih dari 400 tahun.

Hari peringatan ini dilatarbelakangi oleh pemberontakan yang terjadi pada 22 hingga 23 Agustus 1971 di Santo Domingo, yang sekarang menjadi Haiti dan Republik Dominika.

Pemberontakan yang terjadi selama dua hari ini memiliki peran penting dalam penghapusan perdagangan budak transatlantik.

Adanya hari ini juga diharapkan dapat menjadi pengingat untuk mewaspadai berbagai tindakan yang dapat mengarah pada bentuk eksploitasi dan perbudakan modern.

Sejarah Hari Internasional Mengingat Perdagangan Budak dan Penghapusannya

Pada malam 22-23 Agustus 1791, di Saint Domingue, hari ini Republik Haiti, melihat awal pemberontakan yang akan memainkan peran penting dalam penghapusan perdagangan budak transatlantik.

Dengan latar belakang inilah Hari Internasional untuk Peringatan Perdagangan Budak dan Penghapusannya diperingati pada tanggal 23 Agustus setiap tahun.

Ini pertama kali dirayakan di sejumlah negara, khususnya di Haiti (23 Agustus 1998) dan Pulau Gorée di Senegal (23 Agustus 1999).

Hari Internasional ini dimaksudkan untuk menorehkan tragedi perdagangan budak dalam ingatan semua orang.

Sesuai dengan tujuan proyek antarbudaya "The Routes of Enslaved Peoples", itu harus menawarkan kesempatan untuk pertimbangan kolektif penyebab historis, metode dan konsekuensi dari tragedi ini, dan untuk analisis interaksi yang telah timbul antara Afrika, Eropa, Amerika dan Karibia.

“Sudah waktunya untuk menghapus eksploitasi manusia sekali dan untuk semua, dan untuk mengakui martabat yang sama dan tanpa syarat dari setiap individu. Hari ini, mari kita ingat para korban dan pejuang kemerdekaan masa lalu sehingga mereka dapat menginspirasi generasi mendatang untuk membangun keadilan. masyarakat." (*)

FOLLOW US