• News

Sungai Danube Menyusut, Kapal Perang Jerman yang Tenggelam Kini Terlihat

Yati Maulana | Sabtu, 20/08/2022 14:01 WIB
Sungai Danube Menyusut, Kapal Perang Jerman yang Tenggelam Kini Terlihat Puing-puing kapal perang Jerman Perang Dunia Kedua terlihat di Danube di Prahovo, Serbia 18 Agustus 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Kekeringan terburuk di Eropa dalam beberapa tahun telah mendorong sungai besar Danube ke salah satu level terendah dalam hampir satu abad, memperlihatkan lusinan kapal perang Jerman sarat bahan peledak yang tenggelam selama Perang Dunia Kedua di dekat kota pelabuhan sungai Prahovo di Serbia.

Kapal-kapal itu termasuk di antara ratusan kapal yang ditenggelamkan di sepanjang Danube oleh armada Laut Hitam Nazi Jerman pada tahun 1944 saat mereka mundur dari pasukan Soviet yang maju, dan masih menghambat lalu lintas sungai selama permukaan air rendah.

Namun kekeringan tahun ini yang dipandang oleh para ilmuwan sebagai akibat dari pemanasan global telah mengekspos lebih dari 20 hulk di bentangan Danube dekat Prahovo di Serbia timur, banyak di antaranya masih mengandung berton-ton amunisi dan bahan peledak dan menimbulkan bahaya bagi pelayaran.

"Armada Jerman telah meninggalkan bencana ekologi besar yang mengancam kita, rakyat Prahovo," kata Velimir Trajilovic, 74, seorang pensiunan dari Prahovo yang menulis buku tentang kapal-kapal Jerman.

Pekerja di industri perikanan lokal juga berisiko, termasuk dari Rumania yang terletak tepat di seberang sungai.

Kekeringan selama berbulan-bulan dan suhu yang mencapai rekor tertinggi telah mengganggu lalu lintas sungai di arteri vital di bagian lain Eropa, termasuk Jerman, Italia, dan Prancis. Di Serbia, pihak berwenang terpaksa melakukan pengerukan untuk menjaga jalur navigasi di Danube tetap terbuka.

Oleh Prahovo, beberapa hulk telah mempersempit bagian yang dapat dilayari di bentangan Danube ini menjadi hanya 100 meter (330 kaki) dari 180 meter.

Tersebar di dasar sungai, beberapa kapal masih memiliki menara, jembatan komando, tiang rusak dan lambung bengkok, sementara yang lain sebagian besar terendam di bawah gundukan pasir.

Pada bulan Maret, pemerintah Serbia mengundang tender untuk penyelamatan hulk dan pemindahan amunisi dan bahan peledak. Biaya operasi diperkirakan mencapai 29 juta euro ($30 juta).

FOLLOW US