• News

Krisis Tigray Kurang Perhatian, WHO Tuding Akibat Warna Kulit

Yati Maulana | Kamis, 18/08/2022 14:02 WIB
Krisis Tigray Kurang Perhatian, WHO Tuding Akibat Warna Kulit Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia WHO di Jenewa, Swiss, 24 Mei 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus menuding bahwa rasisme berada di balik kurangnya perhatian internasional yang diberikan pada nasib warga sipil di wilayah Tigray yang dilanda perang di Ethiopia.

Menyebutnya sebagai "krisis kemanusiaan terburuk di dunia", dengan 6 juta orang tidak dapat mengakses layanan dasar, Tedros mempertanyakan secara emosional mengapa situasinya tidak mendapatkan perhatian yang sama dengan konflik Ukraina.

"Mungkin karena warna kulit warganya," kata Tedros yang berasal dari Tigray dalam jumpa pers virtual, Rabu. Pada bulan April tahun ini dalam sebuah pengarahan, dia mempertanyakan apakah "kehidupan hitam dan putih" dalam keadaan darurat di seluruh dunia diberikan perhatian yang sama.

Direktur kedaruratan WHO Mike Ryan juga mengecam kurangnya kekhawatiran tentang kekeringan dan kelaparan yang terjadi di Tanduk Afrika, dan krisis kesehatan berikutnya.

"Sepertinya tidak ada yang peduli tentang apa yang terjadi di Tanduk Afrika," kata Ryan, berbicara pada konferensi pers virtual pada Rabu.

WHO menyerukan $123,7 juta untuk mengatasi masalah kesehatan akibat meningkatnya kekurangan gizi di wilayah tersebut, di mana sekitar 200 juta orang hidup dan jutaan orang kelaparan.

FOLLOW US