• News

Tokoh Lintas Agama Upacara HUT Ke-77 RI di Istiqlal

Tim Cek Fakta | Kamis, 18/08/2022 05:07 WIB
Tokoh Lintas Agama Upacara HUT Ke-77 RI di Istiqlal Imam besar Masjid Istqlal, Jakarta, Kiai Haji Nasaruddin Umar. Foto: newsmedia

JAKARTA – Sejumlah tokoh perwakilan dari agama-agama yang ada di Indonesia melakukan upacara HUT ke-77 RI di Masjid Istiqlal pada Rabu (17/8/2022).

Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar menyampaikan pidato dalam upacara tersebut.

"Upacara ini menjadi sangat khusus karena inilah sejarah pertama dalam lintasan sejarah bangsa Indonesia, upacara kemerdekaan RI dilaksanakan secara lintas agama di halaman salah satu rumah ibadah. Terasa sangat tepat pelaksanaan acara ini di depan Masjid Istiqlal atau Masjid Kemerdekaan," kata Kiai Nasaruddin dalam pidatonya.

Kiai Nasaruddin mengatakan, semuanya patut bersyukur dan memuji Tuhan, karena Tuhan senantiasa mendengarkan doa dan menghargai jerih payah dan ikhtiar segenap anak bangsa Indonesia yang berhasil mengatasi Covid-19 yang kini sudah melemah.

Sementara itu, inflasi masih terjaga masih di bawah 5 persen. Bandingkan negara-negara besar di Eropa dan Amerika yang inflasinya di atas 50 persen, dan Indonesia masih paling rendah di Asia Tenggara.

Ia menjelaskan, ketahanan pangan Indonesia masih terkendali, bahkan sudah swasembada beras tiga tahun terakhir, dan stabilitas keamanan nasional masih terpelihara. Sampai sekarang masih bisa menjadi negara paling tinggi mensubsidi bahan bakar dan energi di atas Rp 500 triliun, dan pertumbuhan ekonomi quartal kedua tahun ini mencapai 5,44 persen, jauh melampaui negara-negara lainnya.

"Kita tentu harus berdoa, bersyukur dan berikhtiar agar bangsa kita bisa keluar dari berbagai krisis global, sebagai dampak risiko geopolitik dunia yang semakin tidak menentu akhir-akhir ini," ujar Kiai Nasaruddin.

Namun, Imam Besar Masjid Istiqlal mengingatkan, di samping angka-angka pencapaian tersebut tentu masih banyak keterbatasan dan kelemahan bangsa Indonesia yang masih perlu dibenahi bersama. Seperti angka pertumbuhan ekonomi tidak berbanding lurus dengan keadilan sosial yang menjadi cita-cita para leluhur pendiri bangsa.

"Monopoli dan oligopoli masih menjadi sebuah tantangan besar di masa depan, model pengembangan ekonomi spekulatif yang sering merugikan rakyat kecil masih sering terjadi secara luas," jelas Kiai Nasaruddin seperti dilansir republika.co.id.

Ia mengatakan, bahkan angka kriminalitas di dalam masyarakat masih cukup tinggi, dan angka pengangguran juga masih cukup tinggi. Selain itu masih banyak lagi pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan bersama.

Sejumlah tokoh agama yang hadir diantaranya perwakilan agama Islam, Katolik, Protestan, Buddha, Hindu dan Konghucu.

Setelah upacara dilakukan doa secara bergilir oleh tokoh-tokoh agama-agama yang hadir di Masjid Istiqlal.