• Oase

Wafatnya Abul Basyar, Awal Tuntunan Pengurusan Jenazah

Rizki Ramadhani | Rabu, 17/08/2022 08:32 WIB
Wafatnya Abul Basyar, Awal Tuntunan Pengurusan Jenazah Ilustrasi makam (foto:bola)

JAKARTA - Sudah merupakan ketentuan Allah Subhanahu wa ta`ala bahwa setiap jiwa pasti akan mati. Demikian pula dengan nabi Adam ‘Alaihissalam sebagai manusia pertama yang diciptakan Allah Subhanahu wa ta`ala. Beliau bergelar Abul Basyar (bapaknya manusia) hingga semua keturunannya pasti juga akan mengalaminya.

Dikisahkan nabi Adam ‘Alaihissalam mengalami sakit beberapa hari menjelang wafatnya. Pada hari Jum’at itu, Malaikat mendatangi Syits sebagai pemegang wasiat nabi Adam ‘Alaihissalam. Tujuannya untuk mengungkapkan rasa belasungkawa (bertakziah) sebelum mencabut nyawa ayahnya ‘Alaihissalam.

Ubay bin Ka’ab Radhiyallahu ‘Anhu berkata, “Sesungguhnya ketika akan datang saat wafatnya nabi Adam berkata kepada anak-anaknya, ‘Wahai anak-anakku, sesungguhnya aku menginginkan buah dari surga.’ Maka pergilah anak-anak nabi Adam untuk mencarikannya.

Ketika dalam perjalanan mereka bertemu dengan para malaikat yang membawa kain kafan, ramuan minyak wangi untuk mayat, kapak, cangkul, dan keranda.

Para malaikat itu berkata kepada anak-anak nabi Adam, ‘Wahai anak-anak Adam, apa yang kalian kehendaki dan apa yang kalian cari?’ Mereka menjawab, ‘Bapak kami sakit, ia menginginkan buah dari Surga.’ Para malaikat berkata, ‘Kembalilah kalian! Sungguh sekarang ini telah datang keputusan kematian bagi bapakmu.’

Maka datanglah para malaikat untuk mencabut nyawa nabi Adam. Dan ketika mereka datang, mengertilah Hawa akan keperluan para malaikat itu, ia pun segera mendahului mereka untuk bertemu nabi Adam agar nabi Adam minta ditangguhkan pencabutan nyawanya.

Namun nabi Adam menjawab, ‘Pergilah engkau dariku, sungguh aku diciptakan sebelummu. Biarkan nyawaku dicabut oleh para malaikat Rabbku.’

Maka para malaikat itu mencabut nyawa nabi Adam lalu memandikannya, mengafaninya, mengolesinya ramuan minyak wangi, lalu membuat galian kubur serta lahat. Selanjutnya mereka menyolatinya lalu memasukkannya ke liat kubur dan menempatkannya di lahat. Kemudian mereka menguruknya, lalu para malaikat itu berkata, ‘Wahai anak Adam, inilah tuntunan bagi kalian pada orang mati diantara kalian’.” (HR. Thabrani).

Manusia pertama yang bergelar Abul Basyar (bapaknya manusia) ini wafat setelah tinggal di bumi selama 960 tahun dan sudah mempunyai banyak keturunan. Konon, pada saat itu keturunannya, dari anak, cucu, cicit terus ke bawah berjumlah 400.000 jiwa.

Lokasi kuburan nabi Adam ‘Alaihissalam, sebagaimana semua kuburan para nabi lainnya tidak diketahui secara pasti keberadaannya, kecuali kuburan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam di Madinah dan kuburan nabi Ibrahim ‘Alaihissalam di Palestina.

Adapun berbagai riwayat yang menjelaskan keberadaan kuburan para nabi itu riwayatnya tidak bisa menjadi pegangan dan tidak ada asalnya. [Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu Fatawa dan Nur ala Darb (kumpulan fatwa ulama Saudi Arabia).

Sebagaimana lokasi kuburan nabi Adam ‘Alaihissalam dan Hawa yang diperselisihkan para ahli sejarah. Ada pendapat keduanya dikubur di gua gunung Qubais dekat Masjidil Haram.

Namun ada juga yang berpendapat di Baitul Maqdis Palestina, dengan alasan pada saat banjir di seluruh permukaan bumi, nabi Nuh ‘Alaihissalam memindahkannya ke Baitul Maqdis, Wallahu A’lam. Hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha Mengetahui.

Semoga dapat memperkaya khazanah keilmuan kaum muslimin dan memperoleh berbagai mutiara faedah berharga darinya. (Kontributor : Dicky Dewata)

 

FOLLOW US