JAKARTA - Sementara pertempuran berlanjut, beberapa kapal kargo terus meninggalkan Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi PBB dan Turki pada akhir Juli yang sebagian bertujuan untuk meredakan krisis pangan global.

Kapal Brave Commander yang disewa PBB akan berangkat ke Afrika dalam beberapa hari ke depan setelah kapal tersebut selesai memuat lebih dari 23.000 metrik ton gandum di pelabuhan Pivdennyi, Ukraina, kata seorang pejabat PBB, Minggu. Baca selengkapnya

Kapal, yang tiba di pelabuhan dekat Odesa, akan berlayar ke Ethiopia melalui koridor gandum melalui Laut Hitam.

"Dunia membutuhkan makanan dari Ukraina. Ini adalah awal dari apa yang kami harapkan adalah operasi normal bagi orang-orang yang kelaparan di dunia," Marianne Ward, wakil direktur negara Program Pangan Dunia, mengatakan kepada wartawan. Badan bantuan itu membeli lebih dari 800.000 ton gandum di Ukraina tahun lalu.

Secara terpisah, kapal pertama yang meninggalkan Ukraina berdasarkan kesepakatan dua minggu lalu mendekati pelabuhan Tartous di Suriah pada hari Minggu, kata dua sumber pengiriman. Razoni telah ditujukan ke Libanon tetapi mengalami hambatan ketika pembeli menolak pengiriman, karena khawatir kualitas jagung telah berkurang setelah berbulan-bulan di atas kapal.

Sebelumnya, dua kapal lagi berangkat dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina pada Sabtu, kata kementerian pertahanan Turki, sehingga jumlah total kapal yang meninggalkan negara itu berdasarkan kesepakatan yang ditengahi PBB menjadi 16.

Fulmar S berbendera Barbados meninggalkan pelabuhan Chornomorsk Ukraina, membawa 12.000 ton jagung ke provinsi Iskenderun selatan Turki, katanya. Thoe yang berbendera Pulau Marshall berangkat dari pelabuhan yang sama dan menuju ke Tekirdag Turki, membawa 3.000 ton biji bunga matahari.

Pernyataan itu menambahkan bahwa kapal lain akan berangkat dari Turki pada Sabtu ke Ukraina untuk membeli biji-bijian.

Kementerian infrastruktur Ukraina mengatakan pada hari Sabtu bahwa 16 kapal yang membawa 450.000 ton produk pertanian telah berangkat dari pelabuhan laut Ukraina sejak awal Agustus di bawah kesepakatan yang memastikan perjalanan yang aman untuk kapal.

Perjanjian tersebut, yang ditandatangani oleh Ukraina, Rusia, Turki dan PBB pada bulan Juli, memungkinkan untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina setelah terhenti selama lima bulan karena perang.

Ukraina berharap dapat meningkatkan ekspor maritimnya menjadi lebih dari 3 juta ton biji-bijian dan produk pertanian lainnya per bulan dalam waktu dekat.