• News

Belajar Renang Hingga Mengemudi, Wanita Afghanistan Bahagia di Australia

Yati Maulana | Jum'at, 12/08/2022 13:30 WIB
Belajar Renang Hingga Mengemudi, Wanita Afghanistan Bahagia di Australia Pengungsi Afghanistan yang baru tiba Sahar Azizi dalam pelajaran mengemudi keduanya di Sydney, Australia 2 Agustus 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Di sebuah kolam renang dalam ruangan di pinggiran barat Sydney, sekitar 20 wanita Afghanistan yang baru-baru ini tiba di Australia sebagai pengungsi mendengarkan mantan pencari suaka Maryam Zahid saat dia menawarkan kelas renang dan berbicara tentang budaya pantai negara itu kepada mereka.

Zahid, yang tiba di Australia dari Afghanistan 22 tahun lalu, mengatakan sesi-sesinya membantu para wanita mengembangkan "identitas untuk diri mereka sendiri" dan mengatasi trauma perang yang menghancurkan negara asal mereka.

"Itu adalah sesuatu yang akan berdampak pada aspek psikologis dan emosional kehidupan mereka untuk memiliki identitas diri sebagai manusia pertama," kata Zahid kepada Reuters di pusat akuatik Ruth Everuss di pinggiran Auburn.
"Kami menciptakan untuk mereka, kenangan. Kenangan kebebasan, kebahagiaan, peluang."

Setahun setelah aliansi pimpinan Amerika Serikat keluar dari Afghanistan, puluhan ribu warga Afghanistan telah dimukimkan kembali di Amerika Serikat dan Eropa. Australia awalnya mengalokasikan 3.000 visa kemanusiaan untuk warga Afghanistan setelah Agustus 2001, dan awal tahun ini mengatakan akan mengizinkan 15.000 lebih banyak pengungsi selama empat tahun ke depan.

Program Zahid `Afghan Women on the Move` juga membantu para pengungsi - banyak dari mereka yang melarikan diri setelah gerakan Islam garis keras Taliban kembali berkuasa - belajar mengemudi dan mencari pekerjaan.

Dia yakin para wanita itu mungkin tidak kembali ke Afghanistan, di mana pemerintah telah sangat membatasi hak-hak perempuan dan anak perempuan. Misalnya, anak perempuan dilarang pergi ke sekolah menengah.

Beberapa wanita di pusat memilih untuk tidak berbicara di depan kamera, karena khawatir akan keselamatan keluarga di rumah.

Sahar Azizi yang berusia dua puluh tiga tahun, sementara itu, mengambil pelajaran mengemudi keduanya saat dia dengan hati-hati menavigasi jalan-jalan pinggiran kota Sydney yang sibuk.

"Saya memutuskan untuk mulai belajar dan mengemudi daripada duduk di rumah sepanjang waktu dan memikirkan situasi buruk di Afghanistan," kata Azizi, yang tiba di Australia satu tahun lalu bersama suaminya dan bayi laki-laki yang lahir prematur.

"Itu sangat menegangkan. Jadi saya memutuskan untuk melanjutkan melakukan sesuatu untuk saya dan mencapai impian dan tujuan saya."

FOLLOW US