JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin membahas kemungkinan memasok makanan, pupuk dan bahan bakar ke Mali dalam panggilan telepon dengan pemimpin sementara negara Afrika Assimi Goita pada hari Rabu, menurut pernyataan Kremlin.

Goita mengatakan di Twitter bahwa kedua pemimpin berbicara tentang dukungan Rusia untuk transisi politik Mali.

Junta Goita berkuasa dalam kudeta dua tahun lalu dan telah berulang kali berdebat dengan negara-negara tetangga dan kekuatan Barat mengenai penundaan pemilihan, dugaan pelanggaran tentara, dan kerja sama dengan tentara bayaran Rusia dalam perjuangannya melawan pemberontakan Islam.

Negara Afrika Barat itu telah memperdalam hubungan era Soviet dengan Rusia ketika hubungannya memburuk tahun ini dengan sekutu lamanya dan mantan penguasa kolonial Prancis.

"Kami membahas dukungan Federasi Rusia untuk transisi politik Mali dan saya memuji kualitas kemitraan kami, yang menghormati kedaulatan #Mali dan aspirasi penduduknya," cuit Goita.

Prancis mengumumkan pada Februari bahwa pihaknya menarik pasukannya keluar dari Mali setelah hampir satu dekade di sana memerangi gerilyawan, beberapa memiliki hubungan dengan Al Qaeda dan ISIS, yang sejak itu menyebar ke seluruh wilayah Sahel.

Pejuang dari Grup Wagner, sebuah perusahaan militer swasta terkait Kremlin, telah mendukung tentara Mali dalam perjuangannya sejak akhir tahun lalu.