• News

Gedung Putih Berharap China-Amerika Tidak Tegang atas Kunjungan Pelosi ke Taiwan

Yati Maulana | Rabu, 03/08/2022 15:03 WIB
Gedung Putih Berharap China-Amerika Tidak Tegang atas Kunjungan Pelosi ke Taiwan Ketua DPR AS Nancy Pelosi saat konferensi pers di US Capitol di Washington, AS, 29 Juli 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Pemerintahan Biden ingin menjaga ketegangan antara Washington dan Beijing yang dikobarkan oleh kunjungan tingkat tinggi ke Taiwan agar tidak memanas menjadi konflik, kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby, Selasa.

Dalam briefing dengan wartawan, Kirby mencatat bahwa Ketua DPR Nancy Pelosi memiliki haknya untuk mengunjungi Taiwan pada hari Selasa tetapi juga menekankan bahwa perjalanan itu bukan merupakan pelanggaran kedaulatan China atau kebijakan "satu-China" Amerika yang sudah berlangsung lama.

"Apa yang tidak ingin kami lihat adalah spiral ini menjadi krisis atau konflik apa pun," kata Kirby kepada wartawan dalam briefing hari Selasa. "Tidak ada alasan untuk meningkatkan ini," tambahnya.

Pelosi tiba di Taiwan pada Selasa malam dalam sebuah perjalanan yang katanya menunjukkan komitmen Amerika yang tak tergoyahkan terhadap pulau yang diklaim China itu, tetapi China mengutuk kunjungan tingkat tertinggi AS dalam 25 tahun sebagai ancaman bagi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Pesawat-pesawat tempur China berdengung di garis yang membagi Selat Taiwan sebelum kedatangannya, dan militer China mengumumkan latihan udara dan laut bersama di dekat Taiwan mulai Selasa malam dan menguji peluncuran rudal konvensional di laut timur Taiwan, dengan kantor berita negara China Xinhua menjelaskan secara langsung. -latihan menembak dan latihan lainnya di sekitar Taiwan dari Kamis hingga Minggu.

Kirby juga mengatakan bahwa Amerika Serikat akan terus beroperasi di laut dan langit Pasifik Barat.

China menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawanya di bawah kendalinya. Amerika Serikat memperingatkan China agar tidak menggunakan kunjungan itu sebagai dalih untuk melakukan aksi militer terhadap Taiwan.

Di luar gerakan militer, Kirby mengatakan China dapat menggunakan "pemaksaan ekonomi" terhadap Taiwan tanpa merinci.

"Kami akan terus mendukung Taiwan, mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, dan berusaha untuk menjaga komunikasi dengan Beijing," kata Kirby seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat "tidak akan terlibat dalam pertikaian pedang."

Pelosi, 82, adalah sekutu dekat Presiden AS Joe Biden, keduanya anggota Partai Demokrat, dan telah membantu memandu agenda legislatifnya melalui Kongres.

Empat sumber mengatakan Pelosi juga dijadwalkan pada Rabu untuk bertemu dengan para aktivis yang blak-blakan tentang catatan hak asasi manusia China.

Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan tetapi terikat oleh hukum Amerika untuk menyediakan sarana untuk membela diri. China memandang kunjungan pejabat AS ke Taiwan sebagai sinyal yang menggembirakan bagi kamp pro-kemerdekaan di pulau itu. Taiwan menolak klaim kedaulatan China, dengan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan pulau itu.

Taylor Fravel, pakar dari Massachusetts Institute of Technology tentang militer China, mengatakan latihan yang direncanakan China tampak seolah-olah cakupannya mungkin lebih besar daripada selama krisis Selat Taiwan pada 1995 dan 1996.

“Taiwan akan menghadapi latihan militer dan uji coba rudal dari utara, selatan, timur dan barat. Ini belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Fravel.

Empat kapal perang AS, termasuk kapal induk USS Ronald Reagan, ditempatkan di perairan timur Taiwan yang disebut Angkatan Laut AS sebagai pengerahan rutin.

FOLLOW US