• News

Indonesia Week Festival Digelar Kembali di Jeddah

Akhyar Zein | Jum'at, 29/07/2022 08:45 WIB
Indonesia Week Festival Digelar Kembali di Jeddah Ilustrasi. Peluncuran Indonesia Week Festival 2021 di Sarawat Superstores.( foto: liputan6.com)

JAKARTA -  Indonesian Week Festival untuk kedua  kalinya digelar dalam rangka mempromosikan produk Indonesia kepada masyarakat di Arab Saudi oleh Indonesian Trade Promotion Center Jeddah bersama Konsulat Jenderal RI Jeddah.

Konjen RI Jeddah, Eko Hartono di Jeddah, Kamis mengatakan festival ini yang kedua kali lakukan di supermarket ini, pertama tahun 2021 dan kali ini bertepatan dengan HUT ke 77 Republik Indonesia.

"Festival tersebut akan berlangsung sejak 28 Juli hingga 18 Agustus 2022 di Sarawat Superstores Jeddah," ujarnya.

Jika tahun lalu hanya memajang sekitar 80 produk, tahun ini meningkat sebanyak 140 produk Indonesia dipajang di supermarket tersebut.

"Jadi memang ada peningkatan karena importir melihat minat atau animo masyarakat begitu tinggi untuk membeli," tambah dia.

Lebih lanjut Eko mengatakan, sebagian besar produk yang ditawarkan di festival tersebut sudah ada di pasar Jeddah, meski ada juga produk baru yang diluncurkan. Artinya jika ada peluncuran produk baru berarti ada harapan produk Indonesia bisa diterima di pasar.

Diharapkan dengan banyaknya produk Indonesia di pasar Saudi, nantinya juga akan semakin dikenal dan dapat digunakan oleh pengelola katering untuk layanan konsumsi bagi jamaah haji.

Menurut dia, tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana sebanyak mungkin produk Indonesia bisa ada di pasar Saudi, bukan hanya menyasar jamaah haji tapi yang lebih strategis dan keuntungan jangka panjang adalah memenuhi kebutuhan pasar penduduk Saudi secara luas.

"Kalau haji hanya 1 - 2 bulan. Kalau produk itu tersedia di pasar untuk kebutuhan masyarakat di Saudi akan lebih baik," tambah dia.

Tantangan lainnya adalah sampai saat ini belum ada insentif pajak, dan adanya syarat-syarat produk yang ditetapkan Saudi Food and Drug Authority.

Juga terkait dengan pajak masuk, karena jika tidak ada perjanjian perdagangan bebas (Free Trade agreement) dengan Saudi akhirnya produk Indonesia yang masuk ke Saudi juga akan dikenakan pajak.

Begitu pula dengan ongkos transportasi untuk mengangkut barang dari Indonesia ke Saudi, diharapkan ke depan semakin murah sehingga produk Indonesia semakin kompetitif.

FOLLOW US