• Kabar Pertanian

Setahun, Barantan Berhasil Jaga Kelestarian SDA Hayati 5.373 Kali

Agus Mughni Muttaqin | Kamis, 21/07/2022 12:51 WIB
Setahun, Barantan Berhasil Jaga Kelestarian SDA Hayati 5.373 Kali Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang. (Foto: Ist)

JAKARTA –  Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang membeberkan pencapaian lembaganya sepanjang 2021 hingga Juni 2022. 

Sebagaimana tugasnya, Barantan mencegah masuk, keluar, dan tersebarnya hama penyakit hewan dan tumbuhan karantina (HPHK) serta organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) yang berbahaya bagi kelestarian sumber daya alam (SDA) hayati. Juga mengawasi keamanan dan mengendalikan mutu pangan dan pakan asal produk pertanian.

"Sesuai dengan amanah perundang-undangan perkarantinaan, tugas Barantan adalah menjaga kelestarian sumber daya hayati tanah air," kata Bambang saat menggelar pertemuan `coffee morning`, Kamis (21/7).

Dijelaskan Bambang, sepanjang 2021 hingga Juni 2022, Barantan telah melakukan tindakan karantina sebanyak 5.373 kali, yang meliputi penahanan, penolakan hingga pemusnahan. 

"Tindakan karantina ini dilakukan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam hayati, produk pertanian dan juga untuk kepentingan kesehatan masyarakat  serta perekonomian nasional," jelasnya.

Lebih lanjut Bambang  menjelaskan,  Karantina Pertanian dalam menjalankan tugasnya berada di pintu pemasukan dan pintu pengeluaran  yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Saat ini melalui Permentan No. 20 Tahun 2019 sebanyak 957 pintu pemasukan dan pengeluaran telah ditetapkan. Pintu pemasukan dan pengeluaran yang di luar karantina, pengawasannya dilakukan oleh otoritas veteriner provinsi dan kabupaten/kota.

Sebagai informasi, penetapannya mempertimbangkan risiko masuk dan keluarnya hama penyakit hewan dan tumbuhan karantina, status dan tingkat penyebaran penyakit, kelestarian sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan, kelancaran dan perkembangan sistem transportasi perdagangan serta perekonomian nasional.

Tercatat 340 bandara dan 636 pelabuhan laut, 18 Pos Lintas Batas Negara, masih belum semuanya dikawal oleh Barantan. Hal ini karena keterbatasan sarana, prasarana dan SDM yang ada. "Kedepan seiring dengan peningkatan  lalu lintas komoditas pertanian,  diharapkan Barantan dapat hadir disetiap titik border negeri," paparnya.

Pada tahun 2022, anggaran yang dikelola Barantan  sebesar Rp 1 triliun untuk kebutuhan belanja pegawai 30 persen, penyelenggaraan instalasi karantina tumbuhan dan hewan, penguatan laboratorium, biaya kantor dan biaya lainnya.

"Dengan anggaran yang tersedia saat ini masih ada kantor di wilayah kerja masih sewa, penyelenggaraan instalasi karantina masih dikerjasamakan dengan  pihak swasta  dibawah supervisi Barantan. Dengan angggaran yang tersedia kita optimalkan untuk dapat memberi pelayanan perkarantinaan yang prima," jelasnya lagi.

Transparansi Proses Perkarantinaan

Pada kesempatan ini, Bambang menjelaskan seluruh proses pelayanan perkarantinaan diselenggarakan dengan transparan. Hal ini sejalan dengan strategi nasional pengendalian korupsi (Stranas PK), Barantan bersama Ditjen Bea Cukai melakukan pemeriksaan bersama di pelabuhan agar dapat lebih mudah dan cepat.

"Diawal kami ditarget 4 pelabuhan, namun saat ini telah dapat berjalan di 12 pelabuhan. Jadi untuk maladministrasi tidak benar, karena seluruh tindakan karantina dilakukan secara transparan dan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi, " jelas Bambang.

Perkuat Biosekuriti untuk  Mencegah Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Saat ini pengendalian PMK terus dilakukan pemerintah dibawah komando Satgas Nasional PMK. Barantan bersama dengan Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan gerak cepat dan terukur dalam mengendalikan PMK pada hewan ternak ruminansia.

"Penguatan pengawasan lalu lintas khususnya hewan rentan PMK menjadi prioritas kami. Bekerjasama dengan aparat keamanan (TNI/Polri) dan instansi terkait," kata Bambang.

Sebut saja kejadian masuknya hewan ternak berupa kambing  asal Thailand yang masuk secara ilegal di Kabupaten Aceh Tamiang. Sudah dilakukan penangkapan oleh aparat keamanan dan telah dilakukan pemusnahan oleh Karantina Pertanian Aceh.

"Secara total sebanyak 1.840 kali telah dilakukan tangkapan bekerja sama dengan instansi terkait sepanjang tahun 2021 hingga Juni 2022," jelas Bambang.

Saat ini penerapan biosekuriti berupa karpet disinfektan tengah digencarkan Barantan diseluruh bandara dan pelabuhan. Hal ini untuk mengendalikan dan mengurangi resiko penyebaran virus PMK.

"Kita belajar dari negara yang telah menerapkan biosekuriti secara ketat, seperti Austalia. Untuk itu melalui unit pelaksana teknis di seluruh Indonesia kami gencarkan pemasangan alas disinfektan. Mohon dukungan  untuk jaga bersama, bebaskan PMK dan tingkatkan kepercayaan negara dimata dunia ," pungkas Bambang.

FOLLOW US