• Kabar Pertanian

PSN Siap Dorong Pemberdayaan Ekonomi Petani Sawit

Agus Mughni Muttaqin | Rabu, 20/07/2022 11:59 WIB
PSN Siap Dorong Pemberdayaan Ekonomi Petani Sawit Perkumpulan Petani Sawit Nusantara (PSN) resmi mendeklarasikan diri di Jakarta pada 17 Juli 2022.

JAKARTA -  Perkumpulan Petani Sawit Nusantara (PSN) menyatakan komitmen untuk mendorong kesejahteraan petani sawit, dengan dominan bergerak pada unsur ekonomi untuk pemberdayaan.

Ketua Umum PSN, Hendry Halim menyatakan organisasi yang resmi dideklarasikan pada 17 Juli 2022 dan berbadan hukum per tanggal 15 Juli 2020 ini akan berbuat nyata untuk petani kelapa sawit. PSN lahir dari pelaku usaha yang merupakan petani, tidak ada unsur ingin bersaing dengan asosiasi petani kelapa sawit lainnya, tidak berpolitik dan independen.

"PSN akan bergerak lebih banyak pada unsur ekonomi untuk pemberdayaan," ujar Hendry dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, (20/7/22).

Saat ini harga tandan buah segar (TBS) di bawah Rp 1.000 per kg di bawah nilai keekonomiannya, petani kelapa sawit baru bisa bertahan pada harga Rp 1500-1700 per kg.

"PSN akan memberdayakan petani sawit, sehingga punya nilai tawar sendiri, harga stabil, posisi dalam rantai pasok, jaringan dan jaminan pasar jelas. Petani menjadi subjek dan bukan objek," katanya.

Ia mengatakan, saat ini ada program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), tetapi di lapangan petani banyak yang ketakutan karena diperiksa kejaksaan dan kepolisian. Kondisi ini merata hampir di seluruh provinsi.

"Membangun kebun tidak cukup kalau mengandalkan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit  BPDPKS), perlu ada lanjutan. PSN akan masuk disini dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada," tuturnya.

Dalam PSR batang sawit hanya ditumbang chipping saja. Padahal potensi ekonomi batang sawit ini sangat besar sekali. Karena itu, PSN melibatkan mitra utama dari Jepang yaitu Shin Imai memanfaatkan batang sawit sebagai sumber energi biomassa, pupuk dan pakan ternak.

"Pada tahap awal kita bangun dua pabrik di Kalbar dan Bangka Belitung dengan teknologi terkini untuk mengolah batang sawit. Kapasitas 5.000 ton/hari yang bisa dipenuhi dari peremajaan seluas 5.000 hektare," kata Henry.

Deklator dari dari Sumbar meyatakan fokus PSN pada petani sawit swadaya. "Petani ini banyak yang belum terlindungi. Ketika harga hari ini turun petani swadaya besok langsung turun, sedang plasma bulan depan. Ketika harga naik petani swadaya yang paling akhir," ungkapnya.

Ia mengatakan, ada potensi sawit yang belum dimanfaatkan yaitu batang dari hasil replanting. Karena itu, PSN akan bermitra dengan petani memanfaatkan limbah ini menjadi bernilai ekonomi tinggi sebagai langkah awal. Kedepan petani juga bisa punya PKS dan industri hilir.

Deklarator asal Gorontalo, Misno Udin Tolinggi menyatakan, PSN masuk ke kegiatan-kegiatan yang belum tersentuh oleh petani. "Selama ini petani hanya jadi penjual TBS saja, jadi ketiga harga CPO turun imbasnya harga TBS turun," ujarnya.

Ia mengatakan, PSN punya program petani jangan hanya jadi penjual TBS saja, ada peluang ekonomi lain dari sawit yang belum tersentuh. Jadi ketika harga CPO dan TBS turun (hal yang biasa bagi petani perkebunan) punya alternatif penghasilan lain.

PSN tidak akan berjalan sendiri tetapi akan berkerjasama dengan pemerintah, pengusaha, BPDPKS. Pemerintah diharapkan membuat regulasi yang bisa mengangkat ekonomi petani dan lebih melindungi haknya. PSN mendorong industrialisasi sawit rakyat menjadi penghasil produk pangan dan energi yang semakin diperlukan dunia.

Deklarator Sumut, Hamid Nasution, menyatakan dengan PSN maka petani sawit bisa berjaya dan berkeadilan. Kontribusinya diharapkan membangkitkan petani sawit dengan industrialisasi persawitan rakyat.

"Kedepan petani sawit semakin merdeka dan berdiri sendiri. Langkah awalnya adalah optimalisasi perkebunan rakyat," katanya.

Deklarator Bangka Belitung, Ramsi menyatakan PSN merupakan organisasi nirlaba, tapi akan membuat unit-unit bisnis yang nyata di masyarakat petani. Diawali dengan unit bisnis yang mengolah limbah diikuti unit bisnis yang lainnya dengan mengoptimalkan seluruh potensi perkebunan sawit rakyat.

Shin Imai, mitra utama PSN asal Jepang menyatakan Jepang saat sudah mengolah kayu menjadi biomassa untuk energi, pakan dan pupuk. Kualitas daging sapi dengan pakan asal kayu ini lebih baik daripada pakan konvesional.

Indonesia dengan pemilik luas lahan sawit terbesar dunia dan sekarang sedang punya program peremajaan sawit rakyat bisa mengolah kayu sawit seperti di Jepang.

Batang kelapa sawit adalah sumber ekonomi luar biasa untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia yang semakin mahal, pakan ternak dan energi.

"Kalau dimanfaatkan maka ekonomi sirkular tanpa limbah dikembangkan di perkebunan sawit. Tidak banyak negara punya potensi luar biasa seperti Indonesia ini," katanya.

FOLLOW US