Jakarta - Umumnya masyarakat memahami pengertian fitnah sebagai “menyebarluaskan berita bohong”. Tetapi sebenarnya pengertian fitnah lebih luas dari itu. Dalam al-Qur’an kata fitnah memiliki makna yang luas, ini terbukti dengan penyebutan kata fitnah yang ditemukan di 34 tempat dengan arti yang berbeda. Dalam kiitab Sahih al-Bukhari memuat tidak kurang dari 76 hadis tentang fitnah.

Secara garis besar, fitnah diartikan sebagai murtad (keluar dari Islam),  perang saudara, kekejaman, kekacauan, ujian dan cobaan, serta perkataan jelek. Penyebutan yang demikian sering dalam Al Qur’an maupun hadis, menunjukkan bahwa fitnah merupakan hal yang penting di dalam Islam.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam telah mengabarkan bahwa diantara tanda-tanda hari kiamat adalah munculnya fitnah besar yang bercampur di dalamnya kebenaran dan kebathilan. Iman menjadi goyah, sehingga seseorang beriman dapat berubah menjadi kafir dalam waktu yang sangat singkat. Senantiasa fitnah-fitnah itu datang menimpa manusia sampai terjadinya hari kiamat.

Dijelaskan dalam petikan hadits dari Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya menjelang datangnya hari kiamat akan muncul banyak fitnah besar bagaikan malam yang gelap gulita … Jika salah seorang dari kalian dimasukinya (fitnah), maka jadilah seperti salah seorang anak Adam yang paling baik (Habil).” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim dalam al-Mustadrak).

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Bersegeralah kalian melakukan amal shalih (sebelum datangnya) fitnah-fitnah bagaikan malam yang gelap gulita, seseorang dalam keadaan beriman di pagi hari dan menjadi kafir di sore hari, atau di sore hari dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir pada pagi hari, dia menjual agamanya dengan kesenangan dunia.” (HR. Muslim).

Dan hadits-hadits tentang fitnah banyak sekali. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam telah memberikan peringatan kepada umatnya dari berbagai fitnah, memerintahkan untuk berlindung darinya. Beliau mengabarkan bahwa akhir dari umat ini akan ditimpa musibah juga fitnah yang sangat besar, tidak ada yang bisa melindungi darinya kecuali keimanan kepada Allah Subhanahu Wa Ta`ala dan hari Akhir, tetap bersama jama’ah kaum muslimin, mereka adalah Ahlus Sunnah -walaupun mereka hanya sedikit-, menjauhkan diri dari berbagai fitnah, dan memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta`ala dari fitnah.

Hadits dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu ‘Anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda, “Mohonlah perlindungan kepada Allah dari segala fitnah, yang nampak darinya dan yang tersembunyi.” (HR. Muslim).

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta`ala mengokohkan keimanan dan menyelamatkan kita dari berbagai macam fitnah, termasuk fitnah dari arah timur. (Kontributor : Dicky Dewata)