• News

Pemerintah Thailand Bantah Gunakan Pegasus, Menteri Tarik Pengakuan Spyware

Yati Maulana | Sabtu, 23/07/2022 07:30 WIB
Pemerintah Thailand Bantah Gunakan Pegasus, Menteri Tarik Pengakuan Spyware Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital Thailand Chaiwut Thanakamanusorn Gedung Pemerintah di Bangkok, Thailand, 30 Maret 2021. Foto: Reuters

JAKARTA - Seorang menteri Thailand pada hari Jumat berusaha untuk menarik kembali pernyataan di depan parlemen bahwa pihak berwenang telah menggunakan spyware untuk memantau individu. Ia membalikkan pengakuannya hanya beberapa hari sebelumnya bahwa perangkat lunak pengawasan secara aktif digunakan.

Di bawah interogasi pada hari Selasa dari anggota parlemen oposisi yang menuduh penggunaan spyware Pegasus buatan Israel, Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital Chaiwut Thanakamanusorn mengatakan dia sadar perangkat lunak pengawasan sedang digunakan, untuk keamanan nasional dan kasus terkait narkoba.

Namun di hari terakhir debat, Chaiwut mengatakan komentarnya adalah pengamatan umum tidak secara khusus tentang Thailand.

"Saya katakan saya tahu sistem yang digunakan pada keamanan dan obat-obatan (penindasan) tetapi saya tidak mengatakan bahwa itu ada di pemerintah Thailand," kata Chaiwut kepada parlemen hari Jumat.

Pihak berwenang Thailand mendapat tekanan menyusul penyelidikan bersama oleh kelompok hak asasi manusia Thailand dan dua perusahaan teknologi internasional yang menyimpulkan Pegasus digunakan untuk meretas telepon setidaknya 30 aktivis politik dan kritikus pemerintah Thailand, sejak tahun 2014.

Pegasus telah digunakan oleh pemerintah untuk memata-matai jurnalis, aktivis, dan pembangkang dan penciptanya NSO Group telah digugat oleh Apple dan dimasukkan dalam daftar hitam perdagangan AS.

Kelompok NSO belum menanggapi pertanyaan Reuters tentang tuduhan Thailand.

Partai Gerakan Maju Oposisi Thailand menuduh di parlemen bahwa salah satu anggota parlemen dan dua mantan legislatornya juga telah diretas menggunakan Pegasus.

Namun Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha, yang berkuasa dalam kudeta tahun 2014, pada hari Jumat menolak tuduhan bahwa Pegasus telah digunakan, dengan mengatakan tidak perlu membuang anggaran negara untuk itu.

Polisi awal pekan ini membantah menggunakan Pegasus, sementara wakil menteri pertahanan Chaichan Chanmongkol mengatakan tidak ada penggunaan spyware oleh militer.

FOLLOW US