• Oase

Renungi Tanda Kiamat Ini, Hilangnya Ilmu dan Menyebarnya Kebodohan

Rizki Ramadhani | Jum'at, 22/07/2022 05:03 WIB
Renungi Tanda Kiamat Ini, Hilangnya Ilmu dan Menyebarnya Kebodohan Ilustrasi (foto:bola)

JAKARTA - Pada masa kita saat ini, seiring kemajuan zaman dan teknologi, semakin banyak kerusakan dan kemaksiatan terjadi di mana-mana. Salah satu penyebabnya karena lebih mengedepankan ilmu dunia dan menganggap remeh terhadap ilmu agama, sehingga manusia yang berpegang teguh pada agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara api.

Dijelaskan dalam ash-Shahiihain dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Diantara tanda-tanda kiamat adalah hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan.” (Shahih al-Bukhari, dan Shahih Muslim).

Semua yang terkandung dalam hadits ini termasuk tanda kiamat yang telah kita saksikan secara jelas, yang dimaksud dalam hadits itulah isyarat dari ungkapan “dicabut ilmu” dengan diwafatkannya para ulama yang mengamalkan ilmu mereka, memberikan arahan kepada umat, dan menunjuki jalan kebenaran dan petunjuk.

Kesesatan hanya terjadi ketika bodoh terhadap ilmu agama, maka ketika tidak tersisa lagi seorang alim, kecuali benar-benar kebodohan yang murni, maka manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin yang sesat dan menyesatkan.

Maksud dengan ilmu di sini adalah ilmu al-Qur’an dan as-Sunah, yang diwariskan dari para Nabi Allaihissallam, karena sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi, dan dengan wafatnya mereka, maka hilanglah ilmu, matilah sunah-sunah Nabi, muncullah berbagai macam bid’ah dan meratalah kebodohan, yang tidak mengetahui kebenaran dan tidak mengingkari kemunkaran. Adapun ilmu dunia terus bertambah, ia bukanlah makna yang dimaksud dalam hadits.

Mari kita renungkan perkataan Imam adz-Dzahabi rahimahullah, ulama besar ahli tarikh (sejarah) Islam dalam Tadzkiratul Huffaazh (III/1031), “Dan mereka tidak diberikan ilmu kecuali hanya sedikit saja. Adapun sekarang, maka tidak tersisa dari ilmu yang sedikit itu kecuali sedikit saja pada sedikit manusia, sungguh sedikit dari mereka yang mengamalkan ilmu yang sedikit tersebut, maka cukuplah Allah sebagai penolong bagi kita.”

Jika hal ini terjadi pada masa Imam adz-Dzahabi rahimahullah, maka bagaimana pula dengan zaman kita sekarang ini? Karena semakin jauh dari masa kenabian, maka ilmu pun akan semakin hilang dan banyak kebodohan, sehingga banyak orang yang tidak mengenal kewajiban-kewajiban dalam Islam.

Diriwayatkan dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Islam akan hilang sebagaimana hilangnya hiasan pada pakaian sehingga tidak diketahui lagi apa itu puasa, tidak juga shalat, tidak juga haji, tidak juga shadaqah. Kitabullah akan diangkat pada malam hari hingga tidak tersisa di bumi satu ayat pun, yang tersisa hanyalah beberapa kelompok manusia: Kakek-kakek dan nenek-nenek, mereka berkata, ‘Kami mendapati nenek moyang kami (mengucapkan) kalimat ini, mereka mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallaah’, maka kami pun mengucapkannya.” (HR. Ibnu Majah, al-Hakim).

Lebih dahsyat dari hal ini adalah nama Allah tidak disebut lagi di atas bumi. Sebagaimana dijelaskan di dalam hadits Anas Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Tidak akan datang hari kiamat hingga di bumi tidak lagi disebut Allah, Allah.” (HR. Muslim).

Semoga bisa menjadi renungan dan pembelajaran. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US