• Bisnis

Bahlil Yakin VW Investasi Baterai Listrik Tahun Ini

Eko Budhiarto | Rabu, 20/07/2022 17:15 WIB
Bahlil Yakin VW Investasi Baterai Listrik Tahun Ini Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (foto: detik.com)

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut pabrikan otomotif asal Jerman, Volkswagen (VW) akan berinvestasi di ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia tahun ini.

"Saya kemarin jumpa sama mereka, VW akan melakukan investasi di Indonesia, itu akan mereka lakukan di Sulawesi. Lalu, prekursor, katode, rencananya akan di Batang (Jateng). Kemarin mereka sudah mengunjungi lokasi, doakan saja," kata Bahlil dalam konferensi pers paparan realisasi investasi di Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Bahlil menyebut kepastian rencana investasi VW memang masih sekitar 60-70 persen. VW juga kabarnya segera mengirim tim untuk melakukan penjajakan lebih lanjut.

"Nanti tim mereka akan datang, tapi feeling saya Insya Allah masuk," katanya.

Bahlil juga mengatakan VW telah menjalin kerja sama dengan perusahaan pertambangan nikel di Sulawesi Tengah untuk mendukung investasi di baterai kendaraan listrik. Namun, ia enggan menjelaskan lebih lanjut terkait hal tersebut.

"Kalau pertanyaannya, VW masuk atau nggak? Masuk. Tahun ini," katanya.

Menurut Bahlil, minat perusahaan dan pabrikan otomotif dunia ke Indonesia untuk ikut membangun ekosistem baterai kendaraan listrik sangatlah tinggi.

Investor tersebut diantaranya LG dari Korea Selatan, CATL dari China, Foxconn dari Taiwan, BritishVolt dari Inggris, hingga BASF dan VW dari Jerman.

Di sisi lain, Bahlil juga sudah melakukan pertemuan dengan perusahaan otomotif asal AS, Ford, untuk menjajaki kerja sama di sektor serupa.

"Ford adalah pemain mobil kedua setelah Tesla. Jadi negara kita ini, orang percaya. Kalau dari negara luar saja percaya sama kita, masak kita ga percaya dengan negara kita? Ini ibarat kita masih muda-muda, Indonesia ini barang bagus, kembang kampus, kira-kira begitu," pungkas Bahlil.

 

FOLLOW US