• News

Ghana Laporkan Wabah Pertama Virus Marburg yang Mirip Ebola

Yati Maulana | Selasa, 19/07/2022 11:30 WIB
Ghana Laporkan Wabah Pertama Virus Marburg yang Mirip Ebola Seorang petugas kesehatan dengan pakaian pelindung membawa limbah isolasi pasien virus Marburg yang mematikan dirawat di kota Uige, Angola utara. Foto: Reuters

JAKARTA - Ghana telah secara resmi mengkonfirmasi dua kasus virus Marburg, penyakit yang sangat menular mirip dengan Ebola, layanan kesehatannya mengatakan pada hari Minggu, setelah dua orang yang kemudian meninggal dinyatakan positif terkena virus awal bulan ini.

Tes yang dilakukan di Ghana kembali positif pada 10 Juli, tetapi hasilnya harus diverifikasi oleh laboratorium di Senegal untuk kasus-kasus yang dianggap dikonfirmasi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Baca selengkapnya

"Pengujian lebih lanjut di Institut Pasteur di Dakar, Senegal telah menguatkan hasilnya," kata Layanan Kesehatan Ghana (GHS) dalam sebuah pernyataan.

GHS bekerja untuk mengurangi risiko penyebaran virus, termasuk isolasi semua kontak yang teridentifikasi, sejauh ini tidak ada yang menunjukkan gejala apa pun, katanya.

Ini hanya wabah Marburg kedua di Afrika Barat. Kasus virus pertama di wilayah itu terdeteksi tahun lalu di Guinea, tanpa ada kasus lebih lanjut yang diidentifikasi.

"Otoritas kesehatan (Ghana) telah merespons dengan cepat, bersiap untuk kemungkinan wabah. Ini bagus karena tanpa tindakan segera dan tegas, Marburg dapat dengan mudah lepas kendali," kata Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika.

Kedua pasien di wilayah Ashanti, Ghana selatan, keduanya memiliki gejala termasuk diare, demam, mual dan muntah, sebelum meninggal di rumah sakit, kata WHO.

Ada selusin wabah besar Marburg sejak 1967, sebagian besar di Afrika bagian selatan dan timur. Tingkat kematian bervariasi dari 24% hingga 88% pada wabah di masa lalu tergantung pada jenis virus dan manajemen kasus, menurut WHO.

Penyakit ini ditularkan ke orang-orang dari kelelawar buah dan menyebar di antara manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, permukaan dan bahan, kata WHO.

FOLLOW US