• News

Pekerja TV Rusia yang Protes Perang saat Siaran Langsung, Sempat Ditahan

Yati Maulana | Senin, 18/07/2022 13:30 WIB
Pekerja TV Rusia yang Protes Perang saat Siaran Langsung, Sempat Ditahan Marina Ovsyannikova, karyawan Channel One yang melakukan protes ati perang dalam siaran langsung televisi pada Maret 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Pekerja media Rusia Marina Ovsyannikova, yang melakukan protes terhadap invasi Ukraina melalui siaran langsung televisi pemerintah pada bulan Maret lalu, ditahan sebentar di Moskow pada Minggu, unggahan di saluran media sosialnya menunjukkan.

"Marina telah ditahan," kata sebuah unggahan di saluran Telegramnya, di bawah gambar dua petugas polisi yang membawanya menuju sebuah van putih.

Tak lama setelah itu, Ovsyannikova memposting gambar dirinya dan dua anjing di halaman Facebook-nya.

"Pergi jalan-jalan dengan anjing, baru saja keluar dari gerbang, orang-orang berseragam mendekati saya," tulisnya. "Sekarang saya duduk di kementerian urusan dalam negeri Krasnoselsky," mengacu pada kantor polisi di distrik Moskow.

Tiga jam kemudian, Ovsyannikova mengatakan dia telah dibebaskan. "Aku pulang. Semuanya baik-baik saja," tulisnya di halaman Facebook-nya. "Tapi sekarang saya tahu yang terbaik adalah membawa koper dan paspor jika Anda pergi keluar."

Ovsyannikova menjadi terkenal pada bulan Maret setelah menerobos masuk ke sebuah studio TV pemerintah Rusia, majikannya saat itu, untuk mengecam perang Ukraina selama buletin berita langsung.

Dia didenda setelah dinyatakan bersalah melanggar undang-undang protes.

Penahanan singkatnya pada hari Minggu mengikuti posting media sosial 15 Juli di mana dia terlihat dengan poster yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai pembunuh dan tentaranya fasis. "Berapa banyak lagi anak yang harus mati sebelum kamu berhenti?" bunyi tulisan di poster itu.

Outlet media Jerman Welt mempekerjakan Ovsyannikova sebagai koresponden pada bulan April. Dia kembali ke Rusia awal bulan ini, menulis di Facebook bahwa dia terpaksa kembali untuk membela hak orang tuanya di pengadilan melawan suaminya.

FOLLOW US