• News

WHO: COVID-19 Masih Berstatus Darurat Kesehatan Masyarakat

Akhyar Zein | Rabu, 13/07/2022 15:15 WIB
WHO: COVID-19 Masih Berstatus Darurat Kesehatan Masyarakat Michael J. Ryan, Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO dan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (foto: Reuters)

JAKARTA - Seiring jumlah kasus baru di seluruh dunia naik 30 persen dalam dua pekan terakhir, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (12/7) mengatakan pandemi COVID-19 yang masih merebak "jauh dari berakhir".

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada awak media di Jenewa pada Selasa mengatakan dia khawatir angka kasus COVID-19 terus melonjak, memberikan tekanan lebih lanjut pada sistem dan tenaga kesehatan yang kewalahan.

"Saya juga mencemaskan peningkatan tren kematian," ujarnya.

Sementara menurut Michael Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, peningkatan jumlah kasus COVID-19 yang baru dilaporkan belum lama ini sebagian besar didorong oleh subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 serta pencabutan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial.

"Perubahan kebijakan pengujian baru-baru ini juga menghambat pendeteksian kasus baru dan pemantauan evolusi virus itu," katanya.

Jumat (8/7) lalu, Komite Darurat WHO menyimpulkan bahwa virus itu masih berstatus darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (public health emergency of international concern/PHEIC) dan memperingatkan beberapa tantangan yang saling terkait.

Misalnya, meski subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terus mendorong gelombang-gelombang baru infeksi, rawat inap, dan kematian di seluruh dunia, pengawasan, termasuk pengujian dan pengurutan (sequencing), telah menurun signifikan, menyebabkan penilaian terhadap dampak penularan sejumlah varian dan efektivitas langkah-langkah penanggulangan menjadi semakin sulit.

"Gelombang penularan baru virus itu lagi-lagi menunjukkan bahwa COVID-19 masih jauh dari berakhir," dan "virus tersebut menyebar dengan bebas, dan sejumlah negara tidak secara efektif mengelola beban penyakit itu berdasarkan kapasitas mereka," urai Tedros.

Dia mendesak kepada pemerintah agar menerapkan langkah-langkah yang telah diuji dan dicoba, seperti mengenakan masker serta meningkatkan saluran udara sekaligus protokol pengujian dan perawatan, sembari meninjau dan menyesuaikan rencana respons COVID-19 secara reguler yang didasarkan pada epidemiologi saat ini dan juga potensi kemunculan varian-varian baru. Selesai

FOLLOW US