• Bisnis

Dongkrak Produksi Pangan, ID FOOD Terapkan Pertanian Cerdas

Eko Budhiarto | Sabtu, 02/07/2022 16:36 WIB
Dongkrak Produksi Pangan, ID FOOD Terapkan Pertanian Cerdas Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan

JAKARTA - Holding BUMN Pangan, ID FOOD menerapkan praktik pertanian cerdas, guna mendongkrak produksi pangan domestik. Langkah ini dilakukan guna menyikapi ancaman krisis pangan global.

Praktis pertanian cerdas, menurut Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan, direalisasikan melalui penerapan aplikasi e-farmer, sistem digitalisasi pendaftaran mitra petani, pendaftaran kebun hingga pemantauan digital kebun atau lahan petani.

"Perbaikan hulu pangan bersama petani secara berkelanjutan merupakan cara ID FOOD dukung pemerintah untuk kedaulatan pangan," kata Frans dalam keterangan resmi, Sabtu (2/7/2022).

ID FOOD, lanjut Frans, terus berupaya meningkatkan produksi pangan di dalam negeri dengan tujuan agar Indonesia tidak lagi bergantung terhadap produk pangan impor.

Frans menjelaskan, pihaknya juga melakukan inovasi pada sektor hilir pangan menjaga keseimbangan hulu dan hilir pangan, di antaranya menghadirkan variasi produk ritel pangan pokok memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kegiatan peluncuran produk varian beras dengan merek Rania, produk gula kristal putih bermerek Raja Gula, pendistribusian ritel juga direalisasikan dengan peningkatan kolaborasi ritel daring, seperti warung pangan dan e-commerce lainnya.

"Kami melihat peluang pada tahun 2022 cukup besar pada sektor ritel pangan, terbukti pembukuan penjualan pangan ritel tahun buku 2021, perseroan menopang pendapatan sebesar Rp8 triliun atau meningkat 15 persen year on year," kata Frans.

ID FOOD berkomitmen akan bersama pemerintah mengatasi ancaman krisis pangan melalui peningkatan kemitraan petani dan perluas lahan petani untuk produksi pangan sebagai bagian dari transformasi pada hulu pangan.

Pada 2021, realisasi jumlah mitra petani tebu sebanyak 23.735 petani dari target 22.367 petani atau tercapai 106 persen dari target dan luas lahan tercatat mencapai 41.509 hektare atau naik 11 persen dari tahun 2020.

Sebagai langkah awal, kata Frans, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI berperan sebagai BUMN induk pangan pada tahun 2022. Perseroan telah mengimplementasikan teknologi informasi terintegrasi BUMN klaster pangan yang mengintegrasikan lima BUMN pangan dengan induk pangan RNI.

 

FOLLOW US