• News

1 Juli HUT Ke-76 Bhayangkara, Sejarah Gajah Mada Membentuk Pasukan

Tri Umardini | Jum'at, 01/07/2022 11:45 WIB
1 Juli HUT Ke-76 Bhayangkara, Sejarah Gajah Mada Membentuk Pasukan 1 Juli HUT Ke-76 Bhayangkara, Sejarah Gajah Mada Membentuk Pasukan. (FOTO: PNGTREE)

JAKARTA - HUT ke-76 Bhayangkara jatuh pada Jumat (1/7/2022). Hari Bhayangkara bukan awal berdirinya Kepolisian RI (Polri).

Hari Bhayangkara adalah hari Kepolisian Nasional yang diambil dari momentum turunnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 11 Tahun 1946.

Peraturan tersebut menyatukan kepolisian yang semula terpisah sebagai kepolisian daerah menjadi satu kesatuan nasional.

Kepolisian bertanggung jawab secara langsung pada pimpinan tertinggi negara, yaitu Presiden.

Sejarah Hari Bhayangkara

Dikutip dari humas.polri.go.id, pada zaman kerajaan, hari Bhayangkara berasal dari masa kerajaan Majapahit.

Dahulu, Kerajaan Majapahit Patih Gajah Mada membentuk pasukan pengamanan, disebut Bhayangkara.

Pasukan pengamanan Bhayangkara bertugas melindungi raja dan kerajaan.

Kemudian, pada masa kolonial Belanda, pembentukan pasukan keamanan diawali oleh pembentukan pasukan-pasukan jaga yang diambil dari orang-orang pribumi.

Hal itu dimaksudkan untuk menjaga aset dan kekayaan orang-orang Eropa di Hindia Belanda pada waktu itu.

Pada masa pendudukan Jepang, Kepolisian di Indonesia dibagi berdasarkan wilayah dan setiap wilayah memiliki pusatnya masing-masing, seperti Kepolisian Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta.

Selanjutnya, Kepolisian Sumatera berpusat di Bukittinggi, Kepolisian wilayah Indonesia Timur berpusat di Makassar, dan Kepolisian Kalimantan berpusat di Banjarmasin.

Berbeda dari zaman Belanda yang hanya mengizinkan jabatan tinggi diisi orang-orang mereka.

Namun, ketika di bawah Jepang, kepolisian dipimpin oleh warga Indonesia.

Meski menjadi pemimpin, orang pribumi masih didampingi pejabat Jepang yang pada praktiknya lebih berkuasa.

Awal Kemerdekaan Indonesia

Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, pemerintah militer Jepang membubarkan Peta dan Gyu-Gun.

Sementara itu, polisi tetap bertugas, termasuk waktu Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus1945.

Secara resmi kepolisian menjadi kepolisian Indonesia yang merdeka.

Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin, Komandan Polisi di Surabaya, pada tanggal 21 Agustus 1945 pun memproklamasikan Pasukan Polisi Republik Indonesia.

Sebelumnya, pada tanggal 19 Agustus 1945 dibentuk Badan Kepolisian Negara (BKN) oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Lalu, Presiden Soekarno melantik R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara (KKN) pada tanggal 29 September 1945.

Pada awalnya kepolisian berada dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara yang hanya bertanggung jawab masalah administrasi.

Di sisi lain, masalah operasional bertanggung jawab kepada Jaksa Agung.

Kemudian mulai tanggal 1 Juli 1946 dengan Penetapan Pemerintah tahun 1946 No. 11/S.D. Djawatan Kepolisian Negara yang bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri.

Pada tanggal 1 Juli inilah diperingati sebagai Hari Bhayangkara setiap tahunnya, sampai saat ini.

Tema dan Logo HUT ke-76 Bhayangkara.

Setiap tahunnya, HUT Bhayangkara diperingati dengan tema yang berbeda.

Pada tahun ini, tema HUT ke-76 Bhayangkara adalah: "Polri yang presisi mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural untuk mewujudkan Indonesia tangguh - Indonesia tumbuh".

Selain tema, terdapat juga logo HUT ke-76 Bhayangkara. (*)

FOLLOW US