• Bisnis

Indeks Saham Melemah, Imbal Hasil Reksadana Pendapatan Tetap Masih Tinggi

Tri Umardini | Rabu, 29/06/2022 13:30 WIB
Indeks Saham Melemah, Imbal Hasil Reksadana Pendapatan Tetap Masih Tinggi Indeks Saham Melemah, Imbal Hasil Reksadana Pendapatan Tetap Masih Tinggi. (FOTO: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - Reksadana yang diperdagangkan memiliki imbal hasil (return) tertinggi.

Seperti dikutip dari Bareksa.com, berikut kinerja reksadana yang diperdagangkan di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan imbal hasil tertinggi, beserta indeks acuannya periode sebulan terakhir (per 28 Juni 2022) :

Reksadana Saham
IHSG : -0,42 persen
Indeks Reksadana Saham : -2,64 persen
Manulife Saham SMC Plus : -0,28 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -0,7 persen
HPAM Syariah Ekuitas : 1,9 persen

Reksadana Campuran
Indeks Reksadana Campuran : -1,21 persen
STAR Balanced II : 6,29 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -1,07 persen
Schroder Syariah Balanced Fund : 0,1 persen

Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 0,17 persen
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 1,44 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,04 persen
Sucorinvest Sharia Sukuk Fund : 0,95 persen

Reksadana Pasar Uang
Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,292 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,396 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,15 persen
Capital Money Market Fund : 0,41 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,14 persen
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 0,36 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 28 Juni 2022 turun 0,28 persen ke level 6.996,46. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 28/06/2022 pukul 17.00 (WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 7,4 persen pada 28 Juni 2022.

Di tengah melemahnya IHSG, beberapa produk reksadana pendapatan tetap masih terus bertumbuh dan mencatatkan kinerja mantap.

Reksadana pendapatan tetap memiliki portofolio mayoritas di efek surat utang baik obligasi negara maupun obligasi korporasi.

Di aplikasi super app investasi Bareksa terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak imbal hasil (return) 4,32 persen dan 4,22 persen sejak awal tahun hingga 28 Juni 2022 (year to date).

Dua reksadana itu adalah Syailendra Pendapatan Tetap Premium dan Prospera Obligasi.

Reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium, yang dikelola oleh Syailendra Capital mencetak return 4,32 persen secara year to date.

Berdasarkan fund fact sheet periode Mei 2022, portofolio investasi reksadana ini adalah BBKP03ASBCN1, BFIN05BCN2, FR0082, FR0091, INKP01BCN3, PT Link Net Tbk (LINK), LPPI01BCN2, MDKA03BCN1, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan WSKT03BCN1.

Sedangkan reksadana Prospera Obligasi yang di kelola oleh Prospera Asset Management, mencetak return 4,22 persen secara year to date.

Berdasarkan fund fact sheet periode Mei 2022, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Berkelanjutan III BSDE Tahap 1 Tahun 2022 seri A, Obligasi Berkelanjutan I WOOD Tahap l Tahun 2021 Seri B, Obligasi Berkelanjutan II MDKA Tahap I Tahun 2021 seri B, Sukuk Mudharabah Lontar Papyrus I Tahun 2018 seri B, dan Obligasi Berkelanjutan I Bussan AF Tahap V tahun 2022.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. (*)

FOLLOW US