• News

Keluarga Ucapkan Perpisahan pada Jurnalis yang Terbunuh di Amazon

Yati Maulana | Senin, 27/06/2022 13:40 WIB
Keluarga Ucapkan Perpisahan pada Jurnalis yang Terbunuh di Amazon Alessandra Sampaio, istri jurnalis Inggris Dom Phillips yang dibunuh di Amazon saat pemakaman jurnalis di Niteroi, dekat Rio de Janeiro, Brasil. Foto: Reuters

JAKARTA - Keluarga Dom Phillips pada hari Minggu mengucapkan selamat tinggal kepada jurnalis Inggris, yang terbunuh awal bulan ini bersama dengan ahli adat Brasil Bruno Pereira di Amazon.

Istri Phillips, Alessandra Sampaio, saudara kandung Sian dan Gareth, dan saudara ipar Paul Sherwood menghadiri pemakaman pria berusia 57 tahun itu di Niteroi dekat Rio de Janeiro. "Hari ini Dom akan dikremasi di negara yang dia cintai, rumah pilihannya," kata Sampaio.

"Dia adalah orang yang sangat istimewa tidak hanya karena membela apa yang dia yakini sebagai seorang profesional tetapi juga karena memiliki hati yang besar dan cinta yang besar untuk kemanusiaan," katanya.

Sian mengungkapkan bahwa pasangan itu berencana untuk mengadopsi dua anak Brasil.

Phillips, seorang reporter lepas yang telah menulis untuk Guardian dan Washington Post, sedang melakukan penelitian untuk sebuah buku tentang perjalanan dengan Pereira, mantan kepala suku yang terisolasi dan baru-baru ini dihubungi di agen urusan adat federal Funai, ketika mereka menghilang di tempat terpencil di Lembah Javari pada tanggal 5 Juni.

Jenazah mereka ditemukan dari kuburan di hutan kira-kira 10 hari kemudian setelah seorang nelayan yang mengaku membunuh mereka, Amarildo da Costa, memimpin polisi Brasil ke sana.

Peringatannya terjadi dua hari setelah pemakaman Pereira, yang dihadiri oleh masyarakat adat yang memberikan penghormatan dengan lagu dan tarian. Di luar pemakaman tempat pemakaman Phillips diadakan, orang-orang memprotes dengan membawa spanduk bertuliskan "Siapa yang memerintahkan untuk membunuh Dom dan Bruno?"

Polisi mengatakan awal bulan ini bahwa penyelidikan mereka menunjukkan bahwa lebih banyak orang terlibat di luar Costa tetapi mereka kemungkinan besar bertindak sendiri, tanpa bos di balik kejahatan tersebut. Teori itu ditentang oleh kelompok pribumi Univaja.

Keluarga Phillips mengatakan mereka akan terus mengikuti penyelidikan dan menuntut keadilan. "Dia dibunuh karena dia mencoba memberi tahu dunia apa yang terjadi pada hutan hujan dan penghuninya," kata Sian.

FOLLOW US