• News

Rusia Klaim Rebut Lysychansk, Ukraina Kehilangan Kota Penting

Yati Maulana | Sabtu, 25/06/2022 12:20 WIB
Rusia Klaim Rebut Lysychansk, Ukraina Kehilangan Kota Penting Rusia mengklaim telah menguasai salah satu kota penting Ukraina di sekitar Lysychansk. Foto: Reuters

JAKARTA - Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah "menduduki sepenuhnya" sebuah kota di selatan kota Lysychansk yang penting secara strategis di wilayah Luhansk timur pada hari Jumat, dan Moskow mengklaim telah mengepung sekitar 2.000 tentara Ukraina di daerah tersebut.

Hilangnya Hirske dan beberapa pemukiman lain di sekitarnya membuat Lysychansk, kota besar terakhir yang dikuasai Ukraina di Luhansk, dalam bahaya diselimuti dari tiga sisi oleh pasukan Rusia yang maju.

"Sayangnya, mulai hari ini seluruh distrik Hirske telah diduduki," kata kepala kota Hirske Oleksiy Babchenko dalam siaran televisi. "Ada beberapa pertempuran lokal yang tidak signifikan yang terjadi di pinggiran, tetapi musuh telah masuk."

"Ada bendera merah berkibar di atas administrasi kota (di Hirske)," kata juru bicara pemerintah daerah kepada Reuters melalui telepon.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya telah mengepung hingga 2.000 tentara Ukraina, termasuk 80 pejuang asing, di Hirske. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

Juru bicara pemerintah daerah menolak mengomentari pernyataan tersebut.

Dalam pengarahan hariannya pada hari Jumat, kementerian pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah "benar-benar mengisolasi" sekelompok unit Ukraina di dekat Hirske dan Zolote. Dikatakan telah mengepung empat batalyon Ukraina, sebuah kelompok artileri dan "detasemen tentara bayaran asing."

Setengah dari Zolote berada di bawah kendali Rusia, katanya, menambahkan bahwa mereka meluncurkan "serangan tanpa henti" di sekitar pasukan Ukraina yang dikepung di Hirske.

Ukraina mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukannya ditarik dari kota saudara Lysychansk, Sievierodonetsk, tempat berminggu-minggu pengeboman intens dan pertempuran jalanan, dalam apa yang akan menjadi kemunduran signifikan dalam perjuangannya untuk mengalahkan pasukan Rusia.

"Pasukan kami harus mundur dan melakukan retret taktis karena pada dasarnya tidak ada yang tersisa di sana untuk dipertahankan. Tidak ada kota yang tersisa di sana dan, kedua, kami tidak dapat membiarkan mereka dikepung," kata Oleksander Musiyenko, seorang analis militer yang berbasis di Kyiv.

FOLLOW US