• Musik

Antisipasi Provokasi Musuh, Angkatan Udara Korsel Mulai Latihan Militer Skala Besar

Ariyan Rastya | Senin, 20/06/2022 15:30 WIB
Antisipasi Provokasi Musuh, Angkatan Udara Korsel Mulai Latihan Militer Skala Besar Jet tempur F-15K Slam Eagle Korea Selatan terlihat di sebuah pangkalan udara di Cheongju, Provinsi Chungcheong Utara, saat Angkatan Udara pada hari Senin memulai latihan pertempuran udara independen Soaring Eagle selama lima hari. Foto: The Korea Herald

JAKARTA - Angkatan Udara Korea Selatan memulai latihan militer udara untuk meningkatkan kesiapan tempur terhadap provokasi musk termasuk invasi mendadak pada hari Senin (20/6).

Latihan tempur berjudul “Soaring Eagle” ini akan diadakan selama lima hari hingga hari Jumat nanti (24/6) dan berlokasi di Gru[p Senjata Temput Taktis ke-29 yang berlokasi di pusat pangkalan udara Cheongju, Provinsi Chungcheong Utara.

“Latihan udara dipentaskan dalam simulasi, lingkungan pertempuran ancaman tinggi, yang menempatkan pilot pesawat tempur dan personel pendukung melalui skenario seperti invasi kejutan skala besar oleh angkatan udara musuh," kata Angkatan Udara dalam sebuah pernyataan. 

Selama latihan Soaring Eagle, pasukan persahabatan virtual Korea Selatan "Blue Air" bertarung melawan musuh virtual, "Red Air." Angkatan Udara menjelaskan bahwa pilot mampu "menguasai keterampilan tempur untuk secara efektif menanggapi ancaman udara yang ditimbulkan oleh musuh melalui pengalaman taktik musuh" di lingkungan simulasi.

Latihan-latihan ini diadakan untuk mensentralkan serangan terhadap musuh ke titik-titik terpenting seperti pangkalan rudal dan perbekalan dalam perjalanan ke medan perang.

“Latihan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan (Angkatan Udara) untuk dengan cepat menanggapi provokasi musuh dan memastikan bahwa kami dilengkapi dengan kemampuan operasional terbaik dengan memverifikasi kemampuan untuk menyerang target dengan ancaman tinggi,” kata Kolonel Lee Chul-woo selaku kepala dari Grup Senjata Tempur Taktis ke-29.

Dikutip dari The Korea Herald, latihan Soaring Eagle melibatkan sekitar 200 personel militer dari 19 unit Angkatan Udara serta sekitar 70 pesawat, termasuk jet tempur F-35A, F-15K, KF-16, FA-50, F-4E, F-5, KA -1 pesawat serang ringan, E-737 Peace Eye udara peringatan dini dan pesawat kontrol dan pesawat angkut CN-235.

Di bawah kepemimpinan Yoon Suk-yeol selaku Presiden baru Korsel, militer berharap dapat mempublikasikan latihan militer serta menerapkan latihan gabungan dengan sekutu sebagai bentuk balasan terhadap peluncuran rudal Korea Utara.

Kepala pertahanan Korea Selatan, AS dan Jepang bulan ini juga berkomitmen untuk mengatur dan mempublikasikan peringatan trilateral dan latihan pencarian dan pelacakan rudal balistik yang telah dilakukan secara teratur tetapi tidak terlalu mencolok sampai sekarang. 

Keputusan itu bertujuan untuk mengirim pesan kepada rezim Kim Jong-un, yang telah meluncurkan 31 rudal balistik dalam waktu kurang dari enam bulan tahun ini.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan pekan lalu mengumumkan bahwa Angkatan Laut akan bergabung dengan latihan pertahanan rudal balistik multilateral Pacific Dragon pada bulan Agustus nati dan secara terpisah melakukan latihan tembakan langsung untuk menguji kemampuan dan kinerja pencegat rudal permukaan-ke-udara.

FOLLOW US