• News

Banjir Muson Tewaskan 42 Orang, Jutaan Terdampar di Bangladesh dan India

Yati Maulana | Minggu, 19/06/2022 21:28 WIB
Banjir Muson Tewaskan 42 Orang, Jutaan Terdampar di Bangladesh dan India Orang-orang naik perahu saat mereka mencari perlindungan selama banjir yang meluas di bagian timur laut negara itu, di Sylhet, Bangladesh, 19 Juni 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Sedikitnya 25 orang tewas tersambar petir atau tanah longsor selama akhir pekan di Bangladesh sementara jutaan orang terdampar atau kehilangan tempat tinggal di dataran rendah bagian timur laut yang dilanda banjir monsun terburuk dalam sejarah negara itu baru-baru ini, kata para pejabat.

Di negara bagian Assam, India, sedikitnya 17 orang tewas selama gelombang banjir yang dimulai bulan ini, kata pejabat polisi, Minggu.

Banyak sungai di Bangladesh telah naik ke tingkat yang berbahaya dan limpasan dari hujan lebat dari seluruh pegunungan India memperburuk situasi, kata Arifuzzaman Bhuiyan, kepala Pusat Prakiraan dan Peringatan Banjir yang dikelola negara.

Ribuan polisi, personel tentara telah dikerahkan ke beberapa bagian negara itu untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan.

Sekitar 105.000 orang telah dievakuasi sejauh ini tetapi pejabat polisi memperkirakan lebih dari empat juta orang masih terdampar.

Syed Rafiqul Haque, mantan anggota parlemen dan politisi partai yang berkuasa di distrik Sunamganj, mengatakan negara itu menghadapi krisis kemanusiaan jika operasi penyelamatan yang tepat tidak dilakukan.

"Hampir seluruh sabuk Sylhet-Sunamganj terendam air dan jutaan orang terdampar," katanya, seraya menambahkan bahwa para korban tidak memiliki makanan, air minum, dan jaringan komunikasi terputus.

Pejabat daerah mengatakan sekitar 3,1 juta orang mengungsi, 200.000 di antaranya tinggal di tempat penampungan sementara yang dikelola pemerintah di tanggul yang ditinggikan atau di dataran tinggi lainnya.

Bangladesh dan India telah mengalami peningkatan cuaca ekstrem dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan kerusakan skala besar.

Para pemerhati lingkungan memperingatkan perubahan iklim dapat menyebabkan lebih banyak bencana, terutama di dataran rendah dan padat penduduk Bangladesh.

FOLLOW US